Senin, 08 Desember 2008

Berikut ini adalah cara menghitung huruf- huruf dalam Basmallah, yang
menunjukkan
bahwa Basmallah itu terdiri dari 19 huruf.


Matematika Al Quran dan agama "Submission"

Matematika Al Quran dan Agama ‘ Submission’

Oleh : Jenggala

Dr Rasyad Khalifa, ahli kimia, seorang warga Negara America Serikat keturunan Mesir sejak 1970 melakukan penelitian mendalam tentang matematika dalam Al Quran. Penelitiannya difokuskan pada bilangan 19 yang terdapat dalam surat 74. Al. Muddatstsir ayat ke 30. Bunyi ayat tersebut sebagai berikut :

Ayat 30 : ‘Alaihaa tis’ata ‘asyar

Terjemahan : Atasnya sembilan belas.

Penelitian yang dilakukan ternyata membuahkan hasil yang menakjubkan, karena dengan matematika berlandaskan bilangan 19 itu Dr. Rasyad Khalifa dapat mengungkapkan antara lain hal-hal sebagai berikut :

  1. Bahwa Al Quran tersebut benar-benar wahyu dari Allah
  2. Bahwa susunan-susunan surat , ayat , kalimat , kata bahkan huruf-huruf dalam Al Quran sudah diatur oleh Allah sedemikian rupa sehingga memenuhi kaídah matematika, yaitu penjumlahan huruf , add up (penjumlahan angka –angka dalam suatu bilangan huruf) atau nilai gematrical dari suatu kata/huruf ternyata merupakan perkalian bilangan 19. Bilangan 19 adalah ‘Prime Number’, artinya bilangan ini hanya habis dibagi oleh 1 atau dirinya sendiri yaitu 19. Tegasnya secara statistik hanya sedikit bilangan (kurang dari 6 %) dari kumpulan bilangan yang secara random akan habis dibagi 19.
  3. Pertanyaan-pertanyaan selama ini yang sering memperoleh jawaban yang kurang memuaskan dari ahli tafsir, dapat dijelaskan oleh Dr Rasyad Khalifa dengan menggunakan matematika Al Quran, sehingga diperoleh jawaban yang lebih ‘masuk akal ‘.

Dengan penemuan / hasil penelitian tersebut Dr. Rasyad Khalifa menjadi orang yang dikenal luas dan sering diminta berceramah dibeberapa negara Islam (antara lain Mesir /negara asal yang bersangkutan dan Maroko). Selain itu temuan-temuan Dr.Rasyad Khalifa dan kelompoknya banyak beredar dan menjadi pembicaraan dikalangan umat Islam. Pengungkapan-pengungkapan yang disampaikannya mendapat sambutan luar biasa bahkan dianggap sebagai ‘pahlawan’ karena penemuan-penemuan yang dikemukakannya.

Diantara hal-hal yang diungkapkannya terdapat hal-hal sederhana yang walaupun sering dibaca dan diketahui oleh kebanyakan umat namun tidak disadari bahwa ada kaitannya dengan bilangan 19. Sebagian dari pengungkapannya berikut ini dapat dengan mudah diltelusuri, namun beberapa angka membutuhkan teknik/ cara perhitungan khusus atau sistem (chek and rechek) dan tidak mudah menghitungnya. Berikut temuan-temuan yang sering disampaikan :

(1) Bahwa basmalah atau kalimat Bismillaahhirrahmaanirrahiim (dalam tulisan aslinya/tulisan Arab) terdiri dari 19 huruf

(2) Bahwa wahyu pertama yang diterima Rasullulah Muhammad s.a.w di gua hira’ yaitu surat ke 96 Al Álaq ayat 1 s/d ayat 5 , terdiri dari 19 kata . Kalau dihitung hurufnya terdapat 76 huruf atau 19 x 4 , merupakan kelipatan 19.

(3) Bahwa surat ke 96 tersebut terdiri dari 19 ayat..

(4) Bahwa seluruh surat-surat dalam Al Quran itu berjumlah 114 surat , dan itu merupakan kelipatan bilangan 19 atau 19 x 6

(5) Bahwa seluruh basmalah dalam Al Quran berjumlah 114 , sama dengan jumlah seluruh surat dalam Al Quran. Walaupun surat ke 9 AT TAUBAH tidak ada basmalah, namun surat ke 27 AN NAML ternyata mempunyai 2 (dua) basmalah. Satu basmalah pada pembukaan surat dan satu lagi terdapat pada ayat ke 30. Artinya jumlah basmalah juga adalah 19 x 6 atau kelipatan bilangan 19.

(6) Bahwa antara surat ke 9 AT TAUBAH yang tidak mempunyai basmalah dengan surat ke 27 AN NAML yang mempunyai dua basmalah terdapat sebanyak 19 surat.

Menelusuri pengungkapan-pengungkapan diatas tidak terlalu sulit dan dapat dilakukan oleh kebanyakan muslim.

(7) Bahwa jumlah seluruh ayat dalam Al Quran (termasuk ayat yang tidak bernomor yaitu 112 basmalah) adalah : 6346 atau 19 x 334. Angka 6346 kalau di add-up berjumlah : 6 + 3 + 4 + 6 = 19.

(8) Dalam Al Quran terdapat kata ‘Wahid’ yang merujuk kepada ke-Esa-an Allah , sebanyak 361 kali atau 19 x 19.

(9) Bahwa Allah mengungkapkan angka 19 pada surat ke 74 AL MUDDATSTSIR ayat ke 30 secara utuh. ‘Alaihaa tis’ata ‘asyar “ artinya : Padanya atau atasnya ada sembilan belas.

Catatan :

Dalam berbagai tafsir yang dimaksud dengan bilangan19 tersebut adalah sembilan belas malaikan yang menjaga neraka (Saqar).

(10) Jumlah kata ‘Allah ‘dalam Al Quran adalah 2698 atau 19 x 142

(11) Jumlah kata “Quran” dalam Al Quran adalah 58 , namun satu kata Quran dalam surat 10:15 adalah “Quran yang lain”, maksudnya bukan Quran, sehingga kata Quran yang sesungguhnya berjumlah 57 atau 19 x 3.

(12) Kalimat ‘Laillahaillallah’ terdapat dalam Al Quran pada 19 buah surat.

Dr. Rasyad Khalifa juga berhasil mengungkapkan ‘rahasia’ huruf-huruf khusus sebagai berikut :

Alf Laam Miim , pada pembukaan surat-surat :

Surat No. 2. Al Baqarah ; Jumlah huruf Alif , Laam dan Miim = 9899 atau 19 x 521

Surat No. 3 Ali Imran , jumlah huruf Alif , Laam dan Miim = 5662 atau 19 x 2988*)

Surat No. 29 Al ‘Ankabut , jumlah huruf Alif , Laam dan Miim = 1672 atau 19 x 88

Surat No. 30 Ar Rum , jumlah huruf Alif , Laam dan Miim = 1254 atau 19 x 66

Surat No. 31 Luqman , jumlah huruf Alif , Laam dan Miim = 817 atau 19 x 43

Surat No. 32 As Sajdah,jumlah huruf Alif , Laam, Miim = 570 atau 19 x 30

Dalam 3 : 96 , kata Makkah ditulis dengan Bakkah, kenapa ?

Alasan nya adalah , surat No. 3 ini huruf Miim nya adalah huruf yang

dikendalikan jumlahnya. Karena jumlah huruf Miim sudah memenuhi konfigurasi yang dibutuhkan , maka kata Makkah diganti dengan Bakkah (huruf Miim diganti dengan huruf Ba ). Tulisan Makkah yang benar dapat dijumpai dalam surat 48 : 24.

Alif Laam Raa , pada pembukaan surat surat :

Surat No.10 Yunus, jumlah huruf Alif , Laam dan Raa = 2489 atau 19 x 131.

Surat No.11 Huud , jumlah huruf Alif, Laam dan Raa = 2489 atau 19 x 131

Surat No.12 Yusuf, jumlah huruf Alif , Laam dan Raa = 2375 atau 19 x 125

Surat No.14 Ibrahim, jumlah huruf Alif ,Laam dan Raa = 912 atau 19 x 48

Surat No.15 Al Hijr , jumlah huruf Alif , Laam dan Raa= 1197 atau 19 x 63.

Yaa Siin , dalam surat Yaa Siin :

Jumlah huruf Yaa dan Siin dalam surat No.36 Yaa Siin = 285 atau 19 x 15.

Qaaf dalam surat Qaaf :

Jumlah huruf Qaaf dalam surat No. 50 Qaaf = 57 atau 19 x 3

Alif ,Laam Miim Shaad , dalam surat Al ‘Araaf :

Jumlah huruf Alif ,Laam , Miim dan Shaad dalam surat No. 7 Al ‘Araaf = 5320 atau 19 x 280

Alif Laam Miim Raa , dalam surat Ar Raad :

Jumlah huruf Alif , Laam , Miim dan Raa dalam surat ke 13 Ar Raad = 1482 atau 19 x 78

Kaaf , Haa , Yaa , ‘Ain , Shaad , dalam surat Maryam.

Jumlah huruf huruf Kaaf , Haa, Yaa, Áin dan Shaad dalam surat 19 Maryam = 798 atau 19 x 42.

Seluruhnya terdapat 29 surat menggunakan inisial huruf -huruf khusus seperti pembukaan surat-surat tersebut diatas. Kalau dihitung akan ada 14 komposisi huruf.(yang dimaksud komposisi adalah susunan, yaitu Alif Laam Miin satu komposisi, Alif Laam Miim Raa satu komposisi , Yaa Siin satu komopisi dan seterusnya) . Huruf yang dipakai sebagai inisial pembukaan surat ada 14 macam huruf, Alif , Laam , Miim , Raa, Yaa , Siin , Haa , Thaa dan seterusnya. Apabila angka angka itu dijumlahkan akan didapat 29 + 14 + 14 = 57 atau 19 x 3.

Hal-hal yang diungkapkan diatas baru sebagian (sebagai contoh), masih banyak temuan lainnya yang menakjubkan. Namun dari contoh tersebut diatas kita sudah dapat melihat adanya suatu keajaiban (miracles) . Dalam kebanyakan terjemahan Al Quran huruf huruf inisial tersebut tidak dapat diterjemahkan dan ahli tafsir pun hanya memberikan arti dari huruf-huruf tersebut sebagai “Hanya Allah yang lebih mengetahui maksudnya”.

Dari pengungkapan diatas paling tidak dapat diperkirakan bahwa huruf-huruf inisial dalam pembukaan-pembukaan surat-surat tertentu itu mempunyai fungsi untuk melengkapi komposisi atau konfigurasi huruf sehingga secara kaidah matematika dapat diperiksa ke-otentikannya..

Dari banyak temuan-temuan yang diperoleh dengan menggunakan basis bilangan 19 oleh
Dr Rasyad Khalifa serta kelompoknya, tentu jadi pertanyaan apakah hal-hal tersebut diatas merupakan kebetulan belaka ? Sulit untuk menerima bahwa hal tersebut adalah kebetulan (lihat sifat bilangan 19 sebagai prime number pada pengungkapan angka 2 diatas), sehingga kesimpulan yang masuk akal adalah bahwa sejak semula Allah telah mengatur komposisi huruf atau konfigurasi huruf-huruf dalam Al Quran itu sedemikian rupa sehingga banyak hal dapat diuji ke-otentikannya dengan menggunakan bilangan 19. Allah telah memilih bilangan 19 sebagai ‘matematical code’ yang dapat digunakan sebagai alat penguji ke-otentikan huruf, kata tertentu , ayat , surat serta komposisi nomor urut surat dan sebagainya. Walaupun Al Quran diturunkan lebih dari 14 abad yang lalu, ternyata sudah dilengkapi dengan ‘matematical code’ guna menguji kebenaran kandungan (isi) serta komposisi atau konfigurasi huruf-hurufnya, sebagai penjaga ke-otentikannya agar tidak bisa dirubah oleh tangan-tangan manusia.

Temuan-temuan matematika Al Quran berbasis bilangan 19 yang disampaikan Dr. Rasyad Khalifa (serta kelompoknya) semula sangat populer namun secara perlahan menjadi kurang dihargai karena Dr. Rasyad Khalifa ternyata juga meng-introdusir suatu ‘paham baru’ dalam beragama yang dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :

1. Dr. Rasyad Khalifa membuat terjemahan Al Quran kedalam bahasa inggris yang disebutnya sebagai “Authorized Translation”. Yang bersangkutan menyebut Al Quran hasil terjemahannya sebagai ‘authorized’ karena menurut yang bersangkutan, dia telah mendapat izin dari “Almighty” atau Yang Maha Kuasa (Allah).

2. Membentuk agama baru yang disebutnya “Submission” yang di - artikannya sebagai “Islam sebenar-benarnya Islam”. Jamaah agama ini disebut sebagai “submitters’ yaitu yang percaya hanya kepada Al Quran, artinya mereka sama sekali tidak percaya kepada hadist., sunnah rasul ( yang dicontohkan Muhammad s.a.w) betapapun shahihnya hadist atau sunnah tersebut. Menurut mereka, Al Quran itu sudah lengkap dan detil sehingga tidak memerlukan penjelasan lagi. Peran Muhammad sebagai nabi adalah menyampaikan kitab (Al Quran ) yang diterimanya dari Allah dan terserah yang menerima bagaimana cara melaksanakannya.

3. Dr.Rasyad Khalifa mengumumkan dirinya sebagai rasul , tepatnya sebagai ‘messengger of covenant‘ melalui majalah “Muslim Perspective” pada terbitan bulan Mei 1988. Kemudian dalam majalah yang sama, pada bulan Pebruari 1989, dia menantang kepada mereka yang tidak percaya (unbelivers) terhadap ke-rasulannya

(his messenggership), untuk menyanggahnya. Give me One Good Reason” tantangnya. Konon, tidak ada Mullah , Pemimpin Islam atau siapa pun dapat memberikan suatu bantahan berdasarkan Al Quran bahwa dia bukanlah rasul. ‘Tidak satupun ‘. Kata pendukungnya dalam sebuah tulisan di web site mereka..

Apakah dia mempunyai pengikut ?. Tentu saja.

Kalau warga Kemayoran Jakarta seorang ibu rumah tangga bernama Lia Aminuddin (yang juga mengaku rasul) punya pengikut , apalagi Dr. Rasyad Khalifa dengan temuan-temuan matematika Al Quran nya yang menakjubkan.

4. Alasannya mengangkat diri menjadi rasul adalah karena dia telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

4.1. Telah menjadi pembela Tuhan semata (Advocate worship of God Alone)

4.2. Tidak meminta upah (wages) bagi dirinya.

4.3. .Seorang Rasul Tuhan hanya menegakkan Quran dan tidak meng-idolakan dirinya.

4.4. Kerasulannya dapat dibuktikan. Menurut dia Allah telah memberi sinyal tentang kerasulannya pada surat 3: 81 sebagai pembawa estafet “Perjanjian’ (Covenant) dalam ayat 81 surat Ali Imran itu.

4.5 .Nabi (Prophet) menurut dia adalah ‘messenger of God who delivers a new scripture ‘ artinya Nabi membawa kitab, sedangkan Rasul adalah ‘messenger

commissioned by God to confirm the existing scripture” tidak membawa kitab tetapi diutus Tuhan untuk menyatakan kebenaran (confirm) atas kitab kitab yang sudah ada. Dia mengakui bahwa Muhammad s.a.w adalah nabi terakhir tetapi bukan rasul yang terakhir, artinya setelah Muhammad akan ada lagi rasul-rasul yang diutus oleh Allah . Salah satunya adalah dia sendiri (Dr. Rasyad Khalifa).

5. Pentasbihannya sebagai ‘rasul’ dikisahkan oleh Dr. Rasyad Khalifa dalam tulisannya berjudul “God’s Messenger of the Covenant’ (Appendix 2 of Dr. Khalifa’s Authorized English translation of the Quran ) sebagai berikut :

“ Selama perjalanan Haji saya ke Mekah, sebelum matahari terbit pada hari Selasa , 3 Zul Hijah , 1391 H ( 21 Desember 1971) , Saya , Rasyad Khalifa , roh (the soul) , saya yang sesungguhnya (the real person) , bukan tubuh secara fisik (not the body), diangkat ke suatu tempat di langit (was taken to some place in the universe) dimana saya diperkenalkan kepada seluruh nabi sebagai ‘Rasul Tuhan pembawa Perjanjian’. (God’s Messenger of Covenant ). . Saya tidak diberitahukan secara detail tentang makna kejadian ini sampai Ramadhan 1408“.

“Apa yang saya saksikan, dalam keadaan sadar , dalam posisi saya masih duduk , sementara para nabi satu persatu , mendatangi saya , memandang wajah saya , kemudian menganggukkan kepala. Tuhan memperlihatkan mereka kepada saya sebagaimana mereka juga telah melihat saya didunia ini , masing-masing dengan mode pakaian masalalu yang anggun.”

“Kecuali nabi Ibrahim , tidak ada nabi yang saya kenal. Saya tahu bahwa semua nabi ada disana, termasuk Musa , Jesus, Muhammad , Harun , Daud , Nuh , dan nabi lainnya. Saya percaya bahwa alasan mengungkapkan identitas Ibrahim adalah karena saya bertanya tentang dia.”

“Saya sedikit kaget oleh kemiripan yang dimiliki nya dengan keluarga saya , diri saya sendiri , ayah saya , dan paman paman saya . Itulah saat saya sangat heran ; “Siapa nabi ini yang kelihatannya seperti kerabat saya ?”. Datang jawaban : “Ibrahim”. Tidak ada bahasa yang diucapkan . Semua komunikasi dilakukan secara mental. “

6. Misi kerasulan Dr. Rasyad Khalifa.

Menurut Dr. Rasyad Khalifa dia adalah seorang ‘consolidating messenger ‘. Tuhan telah menurunkan tiga kitab , yaitu ‘Old Testament’ ; ‘New Testament’ dan ‘Last Testament’(Al Quran). Misinya adalah untuk memurnikan (to purify) dan mempersatukan (to unity ) semua agama-agama yang ada menjadi satu , yaitu Islam (Submission). Islam bukan suatu nama , dia adalah gambaran (description) suatu kepatuhan dan ketaatan hanya kepada Tuhan saja (God Alone), tanpa meng-idolakan Yesus, Maria , Muhammad , atau para Santa. Semua orang yang memenuhi kriteria itu adalah ‘Muslim’ (Submitters). Dengan demikian seseorang mungkin adalah Yahudi Muslim( Muslim Jews) ; seorang Muslim Kristen (Christian Muslim) ; seorang Muslim Hindu (Hindu Muslim) ; Muslim Buddha ( Budhist Muslim) atau seorang Muslim Muslim (Muslim Muslim).

Nasib Dr. Rasyad Khalifa , Rasul Submission.

Dr. Rasyad Khalifa pada pagi sekali tanggal 31 Januari 1990 memasuki kantornya di Tucson , Arizona , Amerika Serikat , dan ternyata dia telah ditunggu oleh seseorang yang menghabisi nyawanya.

Parasubmitters’ memperkirakan dia dibunuh oleh salah satu penganut Islam tradisional yang tidak senang dengan ajarannya, karena sebelumnya sudah ada ancaman-ancaman dari kelompok tersebut.

Walaupun ‘rasul’ submission sudah tiada , namun kelompok penganut agama ‘Submission’ masih meneruskan misi mereka melalui kegiatan-kegiatan di Masjid Tucson , Arizona , Amerika Serikat.

Apakah akan ada ‘rasul’ baru lagi , wallahualam bim syawab. Disana (Amerika Serikat) beragama (agama apa saja termasuk sekte-sekte dan sempalan sempalan) betul-betul bebas dan tidak terlalu sulit untuk menjadi ‘rasul’ karena pemerintah tidak akan ikut campur dalam soal soal seperti itu.

Kesimpulan penulis :

  1. Fakta adalah fakta, terlepas dari kita suka atau tidak suka terhadap fakta tersebut. Temuan temuan Dr Khalifa yang didasarkan atas penelitian yang mendalam adalah fakta yang dapat ditelusuri kebenarannya. Apalagi fakta tersebut merupakan suatu pembuktian yang memberikan kesimpulan terhadap kebenaran Al Quran yang selama ini sudah kita yakini sebagai kitab suci kita yang menjadi pedoman umat.

2. Ajaran yang menyimpang apalagi yang jelas jelas bertentangan dengan Al Quran tidak perlu diikuti . Sebagian besar umat bukan orang bodoh yang dengan mudah dibawa apalagi dapat menerima bahwa dia (Dr Khalifa ) adalah rasul yang diutus Allah dan sudah “dilantik” Allah sebagai rasul pembenar kitab-kitab terdahulu. Peran MUI serta para mubaliqh. , Guru dan Ustadz sangat penting dalam memberikan penyuluhan kepada umat tentang ajaran-ajaran yang menyimpang. Hendaknya diinformasikan pula ciri-ciri ajaran yang menyimpang agar umat terlindungi dari bahaya ajaran ajaran semacam itu. Hendaknya diingatkan agar umat tidak gampang ‘kagum‘ terhadap kebenaran-kebenaran yang ditonjolkan dan pada saat tertentu membawa ‘pengagum’ini kepada ajaran yang menyimpang. Dengan kesadaran seperti itu Insya Allah , umat tidak akan mudah terseret oleh ajaran-ajaran sesat apalagi seperti yang di ajarkan oleh kelompok Al Qayidah dengan ‘nabi‘nya yang berkumis itu.

Jkt . Nov. 2008.