Senin, 20 Juli 2009

Misteri angka dalam mukjizat matematika Al Qur'an

MISTERI ANGKA DALAM MUKJIZAT MATEMATIKA AL-QUR’AN.

Catatan Penyaji :

Viewers,
Dimohon sebelum membaca tulisan Bagian V ini , terlebih dahulu membaca Bagian I s/d Bagian IV , satu dan lain demi dipahaminya kaidah dalam penyusunan angka dari ayat-ayat yang di contohkan.
Wassalam.

Jenggala.

Bagian V.

3.1.3. Ayat yang Paling Agung dalam Al-Qur’an.

Rasulullah Muhammad saw menjelaskan kepada kita bahwa ayat yang paling agung di dalam Al-Qur’an adalah Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah ; 2 : 255) :

Literasinya sebagai berikut :

Allahu la illaha illa hu, al-hayyul-qayyum, la ta’khuzuhu sinatuw wa la naum, lahu ma fis-samawati wama fil-ard, man zallazi yasyfau ‘indahu illa bi iznih, ya’lamu ma baina aidihim wa ma khalfahum wa la yuhituna bi syai’im min ‘ilmihi illabima sya’ ,wa si’a kursiyyuhus - sama wati wal-ard, wa la ya’uduhu hizuhuma , wa huwal-‘aliyyul-‘azim.

-wa--sinatuw---ta’khuzuhu--la---alqayum---alhayyu---huwa--illa--illaha---La---Allahu-

-0-------3-----------2----------2---------4--------------4-------1------3-------3-----2---------4


---------man---alard---fi---ma---wa---as samawati---fi---ma---lahu---naum----- la----

----------2--------4------1----2-----0-----------4----------1----2--------2-------2------- 2-


-wa---aidihim---baina---ma---ya’lamu---biiznih---illa--indahu--yashfau--allazi---za--

-0--------5----------3-------2--------3----------4--------3-----------2---------1--------3----1


-sya’---bima---illa---ilmihi---min---bisyai’im---yuhituna---la---wa--khalfahum---ma-

--1------3-------3--------3--------2----------2------------4--------2-----0---------3----------2


-hizuhuma---ya’udhuhu---la---wa---al ard---wa---as samawati---kursiyyuhu---Wasi’a---

-----4--------------2----------2-----0------4-------0-----------4-----------------4-----------1--


------------------------------------al-a’zim--------al-a’liyu-----huwa-----wa--------

----------------------------------------4-------------------4----------1---------0-----

Bilangan yang mewakili penyebaran huruf huruf basmallah dalam Ayat Kursi :

44104220404411333242032053234321312412041222203224413324. Bilangan ini kelipatan 7.

Hasil numerik yang pasti ini menegaskan bahwa huruf huruf basmallah memiliki sistem yang mewujud pada ayat-ayat Al Qur’an yang paling agung.

3.1.4. Jalinan Numerik Basmallah.

Sebagaimana telah kita lihat pada bagian-bagian terdahulu, kemukjizatan basmallah tidak terbatas pada huruf-huruf dan kata-kata nya saja, tapi juga pada keterikatannya dengan ayat-ayat Al Qur’an lain dalam jalinan numerik yang beragam dan rumit. Yang menampilkan keagungan struktur numerik yang mengagumkan dalam Al Qur’an.

Untuk melihat keterkaitan basmallah dengan seluruh ayat Al Qur’an diperlukan banyak penelitian. Sekarang saya pilih dua contoh saja, surah pertama dan terakhir. Kita mulai dengan kaitan basmallah dengan ayat yang langsung mengiringinya.

Pertama, surah pertama diawali dengan :

Bismillahirrahmannirrahim---Alhamdulillahhirrabbilalamin.

Kedua, surah terakhir diawali dengan :

Bismillahirrahmannirrahim---Qulauzubirrabbinnas.

Saya membatasi diri pada kata pertrama dan terakhir pada setiapayat, sambil menegaskan bahwa setiap kata mengandung mukjizat. Tapi saya selalu memilih surah pertama dan terakhir serta kata pertama dan terakhir agar pembaca tidak menyangka bahwa proses ini dilakukan secara kebetulan.

Kata pertama basmallah adalah Bismi yang terulang dalam Al Qur’an sebanyak 22 kali., sedangkan kata akhirnya adalah ar-Rahim yang terulang dalam Al Qur’an sebanyak 115 kali.

Ayat kedua al- Fatihah adalah Alhamdulillahhirrabbilalamin. Kata pertamanya adalah Alhamdu, terulang dalam Al-Qur’an sebanyak 38 kali. Dan kata terakhirnya adalah al-Alamin terulang dalam Al Qur’an , terulang sebanyak 73 kali.

Dalam jalinan ke empat bilangan ini kita akan melihat perbandingan numerik yang selalu sesuai angka 7. Seolah kita berhadapan dengan jalinan angka yang sangat rumit,dimana angka-angka saling bercampur, terikat dan berkelindan satu sama lain, tapi senantiasa menghasilkan bilangan kelipatan 7. Mari kita lihat :

Perbandingan pertama :
Kata pertama dan terakhir dalam basmallah terulang sebanyak 115 dan 22 kali. Bilangan yang mewakali deretan angka-angka ini : 11522. Sebuah kelipatan 7.

--------------------------------164 x 7 = 11522.-------------------------------

Kita telah melihat keterikatan ini di bagian terdahulu.

Perbandingan kedua :
Dalam firman Allah swt Alhamdulillahhirrabbilalamin, kita dapati kata pertama dan terakhirnya terulang sebanyak 73 dan 38 kali. Dengan menderetkan angka ini, kita memperoleh angka 7338. Jika kita membaca bilangan ini secara terbalik, nilainya menjadi 8337. Bilangan ini juga keliapatan 7.

------------------------------ 1191 x 7 = 8337.--------------------------------

Tentu pembaca bertanya-tanya ; mengapa kita membaca bilangan itu secara terbalik ?. Apa alasannya ?. Jika kita merenungi ayat-ayat Al Qur’an, akan kita dapati kandungan makna yang saling berhadap-hadapan juga. Dalam Bismillahirrahmannirrahim kita dapati sifat rahmat tersingkap dalam nama-nama dan sifat Allah swt. Rahmat berasal dari Khaliq bagi makhluk . Sedangkan pada ayat Alhamdulillahhirrabbilalamin kita dapati sifat pujian . Pujian berasal dari makhluk bagi Khaliq . Jadi kita mendapati arah yang berhadap-hadapan secara linguistik, yang di-iringi arah yang berhadap-hadapan secara numerik. Wallahu a’lam.

Mari kita rangkum hasil yang penting ini :

-----------Alhamdulillahhirrabbilalamin--------Bismillahirrahmannirrahim-------------

------------ 73----------------------- 38 ← ------- → 115-------------------22--------------

Dibaca dari kanan ke kiri Dibaca dari kiri ke kanan

Perbandingan ketiga :
Jalinan antara angka angka ini sangat menakjubkan. Kita memiliki 4 angka saja. Tapi , bagaimana pun kita menderetkan nya, kita akan memperoleh bilangan kelipatan 7.

--al‘Alamin----rabbi----Allah----Alhamdu----arrahim----arrahman----Allah----Bismi----

------73-----------------------------------38----------115-----------------------------------22--
Sekarang kita lihat pengulangan kata pertama dari ayat pertama dengan kata pertama dari ayat kedua

-----------------------------------Alhamdu-------Bismi-------------------------------

--------------------------------------38-------------22------------------------------

Bilangan 3822 adalah kelipatan 7 : 546 x 7 = 3822.

Jadi kata pertama dari ayat pertama terkait dengan kata pertama dari ayat kedua dengan ikatan yang berbasis angka 7.

Perbandingan keempat :
Pengulangan kata terakhir dari ayat pertama dengan kata terakhir dari ayat kedua :

--------------------------------al’Alamin---------Ar-Rahman-------------------------

------------------------------------73-------------------115-------------------------

Bilangan 73115 adalah kelipatan 7 : 10445 x 7 = 73115.

Jadi kata terakhir dari ayat pertama terikat dengan kata terakhir dari ayat kedua dengan ikatan yang berbasis angka 7 juga.

Perbandingan kelima :
Pengulangan kata pertama dari ayat pertama dengan kata terakhir dari ayat kedua :

--------------------------------al’Alamin----------Bismi-----------------------------

------------------------------------73-----------------22----------------------------

Bilangan 7322 juga kelipatan 7 : 1046 x 7 = 7322

Artinya relasi kelipatan 7 berlaku juga bagi kaitan antara kata pertama ayat pertama dengan kata terakhir ayat kedua.

Perbandingan keenam :
Pengulangan kata terakhir ayat pertama dengan kata terakhitr ayat kedua

----------------------------Alhamdu-----------Ar-Rahman-----------------------------

------------------------------ 38-------------------115------------------------------

Bilangan 38115 juga kelipatan 7: 5445 x 7 = 38115.

Kita telah melihat 6 (enam) perbandingan numerik di kedua ayat ini.

Ini memastikan bahwa kebetulan tidak mungkin berperan dalam sistem numerik ini. Tapi, orang yang meragukan Al Qur’an mungkin tetap gelap mata dan menyatakan bahwa sistem yang sangat teratur ini terjadi karena kebetulan.

Meskipun orang yang berakal tidak mungkin percaya bahwa kebetulan dapat terulang-ulang dalam cara yang luar biasaini, kita akan menganalisa surah terakhir dalam Al Qur’an untuk melihat semua sistem ini terulang secara sempurna tanpa kekurangan sedikitpun. Mari kita lihat perbandingan ketujuh, mencermati, membandingkan, dan merenungkannya.

Perbandingan ketujuh.
Kita telah melihat keselarasan yang luar biasa antara basmallah, dengan ayat berikutnya dalam surah pertama Al Qur’an. Bagaimana denga surah terakhir ?. Apakah sistem yang sama berlaku dan menjadi saksi bagi kekuasaan Allah swt yang telah menghitung builangan segala sesuatu ?.

Surah terakhir adalah An Nas. Mari kita tulis basmallah bersama ayat berikutnya didalam surah ini, dan dibawahnya kita tuylis jumlah pengulangan kata pertama dan terakhir sebagaimana kita lakukan pada bagian terdahulu.

Di dalam firman Allah swt : Qul a’uzu bi rabbin nas. Kita dapati kata pertamanya adalah Qul, terulang di dalam Al Qur’an sebanyak 332 kali, dan kata terakhirnya annas terulang 241 kali.

------------an-nas----------bi rabbi------a’uzu--------Qul--------------------------

--------------241------------------------------------------332-------------------------

Jika kita deretkan kedua angka ini, kita dapati angka kelipatan 7 dari 2 (dua) arah :

------------34476 x 7 = 241332 ------ dan------3306 x 7 = 233142-------

Pertanyaannya : Mengapa angka-angka ayat ini dapat dibaca dari dua arah ?.

Jika kita mencermati ayat ini,kita dapati , ia berkaitan dengan Khaliq dan makhluk sekaligus. Kata Qul adalah perintah Illahi kepada Rasulullah saw. Sedangkan meminta perlindungan dilakukan oleh makhluk kepada Allah swt. Jadi kita melihat 2 arah, perintah Illahi dari Khaliq kepada makhluk serta upaya makhluk meminta perlindungan kepada Nya. Dengan kata lain, perintah berasal dari Khaliq kepada makhluk , sedangkan meminta pertolongan berasal berasal dari makhlukkepada Khaliq. Karenanya angka ini selaras dengan angka 7 dari 2 arah. Wallahu a’lam.

Sekarang mari kita lihat ke empat angka ini :

----an nas-----bi rabbi----a’uzu-----Qul----arrahim----arrahman----Allah----Bismi----

------241-------------------------------332------115----------------------------------22-

--------------------------241 - 332 - 115 - 22-----------------------------------

Angka angka ini selaras dengan angka 7 bagaimanapun kita menderetkannya. Mari kita lihat jalinannta pada perbandingan berikut :

Perbandingan kedelapan.
Kita lihat pengulangan kata pertama dari ayat pertama dengan kata pertama dari ayat kedua :

-------------------------------Qul--------Bismi--------------------------------------

-------------------------------132-----------22--------------------------------------

Bilangan 33222 adalah kelipatan 7 : 4746 x 7 = 33222

Perbandingan kesembilan.
Pengulangan kata terakhir ayat pertama dengan kata teralhir ayat kedua

--------------------------an-nas-------arrahim---------------------------------------

----------------------------241-----------115----------------------------------------

Bilangan 241115 juga kelipatan 7. 34445 x 7 = 241115.

Perbandingan kesepuluh .
Pengulangan kata pertama ayat pertama dengan kata terakhir ayat kedua :

--------------------------an-nas------- Bismi----------------------------------------

---------------------------241------------22----------------------------------------
Bilangan 24122 juga kelipatan 7. 3446 x 7 = 24122.

Pada perbandingan perbandingan ini , kita hanya menganalisa pengulangan 6 kata di dalam Kitabullah. Kita telah melihat jalinan yang sangat indah dari kesesuaian-kesesuaian dengan angka 7 dalam bentuk yang selaras dengan makna ayat. Pertanyaannya ; bagaimana jika kita mempelajari seluruh kata dalam Al Qur’an yang mencapai lebih dari 70.000 kata ?. Saya yakin , jika seluruh manusia mendedikasikan diri untuk menulis seputar mukjizat dan pesona Al Qur’an , maka mukjizat itu tidak akan habis. (bersambung).

Sabtu, 20 Juni 2009

Misteri Angka dalam Mukjizat Matematika Al Qur’an

Misteri Angka dalam Mukjizat Matematika Al Qur’an.



Catatan penyaji :
Disarankan kepada viewers sebelum membaca Bagian IV ini membaca terlebih dahulu Bagian I s/d III agar lebih memahami isi tulisan ini-
Wass. Jenggala.

Bagian IV.

3.1.2. Basmallah- basmallah yang bernomor.

Di dalam Al Qur’an kita menemukan 114 lafal basmallah. Semuanya tidak bernomor, kecuali di 2 tempat: Yang pertama adalah ayat pertama al-Fatihah, nomornya 1 , dan yang kedua adalah firman Allah swt di dalam surah an-Naml, “ Innahu min Sulaimana wa innahu bismillahir-rahmanir rahim”. Nomor ayat ini :30. Kedua ayat menformat bilangan 301. Juga kelipatan 7. ------- 43 x 7 = 301.
Masih ada relasi lain di antara surah al-Fatihah dengan an-Naml, yakni dari segi nomor masing-masing surah dan jumlah ayatnya.

----------------an-Naml--- → → ---------------- al-Fatihah------------------
Jumlah ayat--------Nomor Surat--------------Jumlah ayat-------Nomor Surah------
-----93-----------------27--------------------------- 7--------------------1--------

Bilangan 932771 adalah kelipatan 7 : 133253 x 7 = 932771.
Surat at-Taubah tidak memuat ayat basmallah. Karena itu, kita dapati relasi terbalik dengan surah al-Fatihah. Maksud saya, kita harus membaca bilangan yang mewakilinya secara terbalik.

---------------At-Taubah --------- ← ← ---------al-Fatihah----------------------
----Jumlah ayat---------Nomor Surat-------Jumlah ayat---------Nomor Surah---------
--------129-------------------9----------------------7-----------------------1-------

Kita baca bilangan ini dari kanan ke kiri, sehingga bernilai : 179921. Bilangan ini kelipatan 7 . 25703 x 7 = 179921.
Karena an –Naml adalah surah satu-satunya yang menyebut basmallah dua kali, maka kita akan mendapati relasi antara angka ayat pertama dan ayat terakhir dalam surah ini. Jumlah ayat surah ini adalah : 93. Nomor ayat pertama adalah : 1. Dan nomor ayat terakhir adalah 93.

---------Nomor ayat terakhir----------Nomor ayat pertama---------------------------
-------------------93---------------------------------1------------------------------

Bilangan yang mewakili nomor ayat pertama dan terakhitr surat an-Naml adalah kelipatan 7 dua kali. 19 x 7 x 7 = 931.
Kita ingat bahwa basmallah terulang dua kali di dalam surah ini. Dan lihatlah , hasil pembagian terakhir adalah 19, sama dengan jumlah huruf basmallah.

3.12.1. Keterikatan Basmallah dengan al-Mu’awwidzatain.

Dalam basmallah kita dapati makna meminta pertolongan dan perlindungan Allah swt. Karena itu kita akan menemukan sistem yang mencengangkan dalam huruf-huruf basmallah dalam sura al-Falaq dan surah an-Nas.

Surah al-Falaq.
Salah satu keajaiban basmallah adalah keterikatan huruf-hurufya dengan surah-surah Al-Qur’an. Inilah yang kita temukan pada penyebaran huruf-huruf basmallah di dalam al-Mu’awwidzatain. Mari kita mulai menganalisa dengan surah al-Falaq terlebih dahulu dengan menghitung jumlah huruf basmallah yang dimuat oleh masing-masing katanya

--khalaq---ma-----syarri-----min-----al-falaq----bi-rabbi-----a’uzu------Qul--------
------1------2---------1--------2------------3-----------3------------1-----------1--

syarri-----min-----wa-----waqab-----iza-----gasiqin-----syarri------min------wa-----
----1---------2-------0---------1--------2-----------2-----------1---------2--------0


-hasad--iza--hasidin--syarri---min---wa---al-uqad---fi---al-naffasati----------------
---2------ 2-------3--------1-------2-----0----------2----1----------------3---------

Bilangan yang sangat besar, yaitu : 22312021312012212012123311, yang mewakili penyebaran huruf-huruf basmallah di dalam surah ini adalah kelipatan 7. Bilangan ini sama dengan : 3187431616001744573160473 x 7.

Kita dapat membagi surah ini menjadi dua bagian., yaitu: meminta perlindungan kepada Allah swt, yakni pada firman –Nya : Qul auzu bi-rabbilfalaq. Meminta pertolongan dari kejahatan makhluk-makhluk Allah swt,yakni pada firman : min syarii ma khalaq – wa min syarii gasiqin iza waqab - wa min syariil-naffasati fil-uqad wa min syarii hasidin iza hasad.

Yang menakjubkan, kita mendapati sistem numerik kelipatan 7 berlaku juga pada kedua bagian ini.Mari kita periksa :

-----al-falaq--------bi-rabbi--------a’uzu--------Qul------------------------------
---------3----------------3---------------1-----------1------------------------

Bilangan yang mewakili huruf huruf basmallah dibagian ini adalah 3311. Bilangan ini kelipatan 7. 473 x 7 = 3311.
Sekarang mari kita periksa bagian yang ke dua :


-----------khalaq---------ma--------syarri---------min------------------------------
--------------1-------------2-------------1-------------2---------------------------

--syarri----min-----wa-----waqab-----iza-----gasiqin-----syarri------min-----wa------
-----1--------2-------0---------1-------2-----------2----------1----------2--------0-

-hasad----iza-----hasidin----syarri----min----wa----al-uqad----fi----al-naffasati--
--2--------2----------3----------1-------2------0---------2---------1---------------3

Bilangan 2231202131201221201212 yang mewakili penyebaran huruf-huruf basmallah pada bagian ini juga kelipatan 7.

------- 318743161600174457316 x 7 = 22312021131201221201212-----------------------

Bagian kedua yang mengandung makna meminta pertolongan dari kejahatan makhluk Allah swt juga dapat kita bagi menjadi dua bagian lagi.
Pertama ,meminta perlindungan dari makhluk-makhluk jahat.. Dalam surah ini, kita meminta perlindungan Allah swt dari makhluk yang jahat pada malam hari yang gelap gulita dengan firman Nya : min syarii ma khalaq – wa min syarii gasiqin iza waqab.
Kedua , meminta perlindungan dari kejahatan perbuatan makhluk, yaitu perbuatan para penyihir yang membuat sihir lewat hembusan dan tiupan dengan simpul-simpul yang mereka buat untuk membahayakan manusia ,juga dari perbuatan perbuatan orang-orang yang iri pada karunia Allah swtyang Dia berikan kepada orang lain , dalam firmannya : - wa min syariil-naffasati fil-uqad wa min syarii hasidin iza hasad.

Yang menakjubkan , kita juga mendapati sistem yang sama juga berulang pada kedua bagian ini
Bilangan yang mewakili bagian pertama adalah : 1221201212. Ini keluipatan 7. →174457316 x 7 = 1221201212.
Adapun bilangan yang mewakili bagian kedua : 223120213120. Ini kelipatan 7 .→ 31874316160 x 7 = 223120213120

Sistem yang sangat teratur ini tidak mungkin terjadi karena kebetulan belaka, melainkan dari sisi Allah swt. Agar kita bertambah yakin akan ke agungan mukjizat ini , marilah kita menghitung kata-kata dan mengklasifikasikannya berdasarkan jumlah huruf basmallah yang dimuatnya. Di dalam surah ini terdapat kata kata yang memuat 1 huruf basmallah saja, seperti kata Qul , waqab , ‚a’uzu.. dan seterusnya, jumlahnya ada 9. Juga ada kata-kata yang memuat 2 huruf basmallah, seperti bi-rabbi dan min . Jumlahnya ada 10. Sedangkan kata-kata yang memuat 3 huruf basmallah, seperti Ilahi, jumlahnya 4. mari kita tulis data ini kedalam tabel :

----Tiga huruf------Dua kata -------Satu ayat----------------------------------------
----------4---------------10------------------9--------------------------------------

Bilanagan 4109 adalah kelipatan 7 : → 587 x 7 = 4109.

Sekarang mari kita ajukan pertanyaan kepada orang-orang yang tidak menerima mukjizat angka, mungkinkan menyebar huruf–huruf basmallah dalam surah al-Falaq dengan sistem berbasis angka 7, lalu menyebar huruf-huruf basmallah pada setiap bagian surah dengan sistem yang sama , dan setelah itu mengatur jumlah huruf-huruf basmallah yang dimuat oleh kata kata surah ini dengan sistem yang sama juga adalah suatu kebetulan ?.
Jika semua ini adalah kebetulan yang berulang ulang dalam surah al-Falaq, mungkinkan terulang-ulang juga secara sempurna di dalam surah an-Nas ?. Ini bukan kebetulan. Ini mukjizat.

Surah an-Nas.

Sekarang mari kita mengulang langkah-langkah terdahulu pada surah terakhir dalam Al-Qur’an. Mari kita tulis surah an-Nas dan dibawahnya kita tulis jumlah huruf basmallah yang dimuat masing-masing kata.

alkhannas-alwaswasi-syarri-min-annas-Ilahi-annas-maliki-annas-birabbi-a’uzu--Qul----
----5-------------5------1------2------5-------3-----5--------2------5------3--------1------1

annas-----wa-----al-jinnati------mina------annas------suduri-----fi-----yuwaswisu-----Allazi--
5------------0----------4------------2-----------5------------1--------1-------------3-------------3

Bilangan yang mewakilinya : 504251133551253525311, ini adalah kelipatan 7.→ 72035876221607646473 x 7 = 504251133551253525311.

Didalam surah ini juga kita mendapati dua bagian. Pertama, meminta perlindungan kepada Allahswt dalam firman-Nya: Qul auzubirrabbinnas malikinnas illahinnas. Kedua, meminta perlindungan dari setan , dalam firman-Nya : Minsyarril waswasil khannas – allazi yuwaswisufisudurinnas- minaljinnatiwannas.

Di kedua bagian ini kita dapati perulangan sistem kelipatan 7.

-an-nas----Ilahi----an-nas----maliki----an-nas----bi-rabbi----a’uzu-----Qul--------
----5----------3----------5-----------2-----------5-----------3--------1---------1-

Bilangan 53525311 bisa dibagi 7 tanpa sisa. → 7646473 x 7 = 53525311

Sistem yang sama pada bagian kedua.

--al-khannas-----al-waswasi------syarri-------min---------------------------------
-------5---------------5-----------------1-----------2------------------------------

-annas---wa---al-jinnati---mina---an-nas---suduri---fi---yuwaswisu---Allazi--------
----5------0---------4----------2---------5---------1-----1-----------3----------3---

Bilangan : 50425113353525311 juga kelipatan 7.→ 720358762216 x 7 = 50425113353525311.

Sekarang mari kita mengklasifikasi kata-kata dalam surah an-Nas berdasarkan jumlah huruf basmallah yang dimuatnya sebagaimana kita lakukan pada surah terdahulu. Kita akan dapati ada kata yang memuat 1 , 2 , 3 , 4 dan 5 huruf basmallah, sebagai berikut :

Jumlah kata yang memuat 1 huruf basmallah : 5 buah
Jumlah kata yang memuat 2 huruf basmallah : 3 buah
Jumlah kata yang memuat 3 huruf basmallah : 4 buah
Jumlah kata yang memuat 4 huruf basmallah : 1 buah
Jumlah kata yang memuat 5 huruf basmallah : 7 buah

------5 huruf-----4 huruf ------3 huruf -------2 huruf-------1 huruf----------------
----------7-----------1---------------4-----------------3--------------5-------------

Bilangan : 71435 adalah kelipatan 7. → 10205 x 7 = 71435.

Hasil-hasil ini menegaskan bahwa Allah swt telah mengatur huruf huruf basmallah dalam ayat-ayat dan surah-surah kitab Nya dengan sistem yang sangat rapi. Agar kita bertambah yakin pada sistem Ilahi ini, mari kita beralih pada ayat yang paling agung dalam Al-Quran, untuk melihat bagaimana huruf huruf basmallah tersingkap di dalam setiap kata dalam ayat yang paling agung ini dengan sistem yang berbasis angka 7. (Bersambung ).

Minggu, 14 Juni 2009

MISTERI ANGKA DALAM MUKJIZAT MATEMATIKA AL QUR’AN

MISTERI ANGKA DALAM MUKJIZAT MATEMATIKA AL QUR’AN

BAGIAN III

3.9. Sistem Akumulasi Huruf pada Basmallah.
Bagaimanapun beragamnya cara perhitungan , sistem ini tetap berlaku. Jika kita menghitung huruf setiap kata dari basmallah secara berkesinambungan, atau huruf satu kata dengan huruf kata-kata sebelumnya, maka bilangan yang mewakili deretan huruf huruf basmallah berdasarkan metode ini juga kelipatan 7. Mari kita tulis basmallah dan dibawah setiap kata kita tulis jumlah hurufnya ditambah dengan jumlah huruf kata-kata sebelumnya.

ar- Rahim ------ar- Rahman------ Allah------- Bismi---------------------------------
-----19--------------13----------------7--------------3------------------------------

Bilangan yang mewakili huruf-huruf ayat ini dengan metode akumulatif yaitu 191373. Ini adalah kelipatan 7. 27339 x 7 = 191373.

Sistem ini tetap berlaku jika kita membalik proses perhitungan ini. Maksudnya menghitung kata-kata ayat ini secara akumulatif dari arah kiri ke kanan. Kita akan mendapat hasil sebagai berikut :

ar- Rahim-------ar- Rahman--------Allah---------Bismi--------------------------
-----6----------------12--------------16---------------19---------------------------

Bilangan yang mewakilinya adalah : 6121619, kelipatan 7 juga.
874517 x 7 = 6121619.
Jadi bagaimanapun kita menghitung huruf, dan dari arah manapun, angka angka ini tetap terkendali oleh angka 7 dan Al Qur’an tetap menjadi kitab yang sangat teratur. Bagaimana tidak , ia adalah kitab yang paling agung di muka bumi.!!. Al Qur’an adalah kitab yang dalam firmanNya dikatakan, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain ‘ “ (QS. al-Isra’ . 17: 88).

3.9.1. Keterkaitan Basmallah dengan Huruf-huruf Istimewa Al Qur’an.

Apa yang di-istilahkan dalam ‘Ulumul Qur’an’ dengan huruf huruf yang tidak bersambung (al huruf al-muqaththa’ah) mengandung mukjizat yang sangat menakjubkan yang berbasis angka 7. Saya lebih suka menyebutnya huruf huruf istimewa (al-huruf al-mumayyazah), karena huruf huruf ini diistimewakan oleh Allah swt dari huruf huruf lainnya dan diletakkan di awal 29 surah, yang menunjukkan urgensi dan kekhususannya.
Di bab berikutnya kita akan mengkaji sistem yang sangat indah dari pengulangan dan distribusi huruf-huruf istimewa dalam kata-kata, ayat-ayat dan surah-surah Al Qur’an. Sekarang kita akan sekadar melihat relasi-relasi matematis antara ayat pertama Al Qur’an dengan huruf huruf istimewa tersebut.

Pengulangan huruf-huruf istimewa dalam basmallah.

Dalam Kitabullah terdapat huruf huruf yang di istimewakan Allah swt dari huruf huruf lain, dan diletakkan di awal beberapa surah.Huruf istimewa yang pertama adalah alif lam mim . Kita akan melihat relasi kelipatan angka 7 antara ayat pertama Al Qur’an , yaitu basmallah dengan pembuka istimewa pertama dalam Al Qur’an ini, yaitu : alif lam mim.
Pembukaan ini terdiri dari 3 huruf sebagaimana dijelaskan oleh nabi Muhammad saw dalam sabdanya :
„ Saya tidak mengatakan alif lam mim ini satu huruf. Tapi alif satu huruf , lam satu huruf dan mim satu huruf. „ (HR at Tarmidzi ).
Jadi Allah swt memulai surah pertama setelah al Fatihah, yaitu al-Baqarah , dengan tiga huruf, yaitu alif , lam , mim . Pertanyaannya : Adakah sistem yang teratur bagi pengulangan huruf huruf ini di dalam ayat pertama ?.

Huruf alif terulang dalam basmallah sebayak 3 kali, huruf lam sebanyak 4 kali dan huruf mim sebanyak 3 kali. Mari kita masukkan data ini ke dalam tabel. Dibaris pertama kita tulis huruf huruf alif , lam , mim dan dibaris kedua kita tulis jumlah jumlah pengulangannya dalam Bismillahhirrahmannirrahim (dalam bahasa aslinya-peny). Kita akan memperoleh hasil sebagai berikut :

--------alif------ lam--------mim--------------------------------------------
---------3----------4------------3 -------------------------------------------

Bilangan yang mewakili deretan pengulangan ketiga huruf tersebut adalah 343. Bilangan ini sama dengan 7 x 7 x 7. → ( 7 x 7 x 7 = 343).
Proses ini ada landasan matematis, yaitu sistem irisan himpunan. Dalam penghitungan ini, kita memiliki 2 himpunan. Pertama, himpunan 19 huruf basmallah. Kedua , himpunan 3 huruf istimewa alif lam mim. Irisan dari kedua bilangan ini memberi kita himpunan baru yang terdiri dari 10 huruf, yaitu
alif 3 huruf , lam 4 huruf dan mim 3 huruf.. Deretan angka-angka ini adalah 343.
Di sini mau tidak mau kita bertanya : Apakah Rasulullah saw memiliki pengetahuan tentang sistem himpunan matematis , irisan dan penyebaran bagian- bagiannya serta sistem kelipatan dan pengulangan numerik.?.

Jumlah kata.

Kalimat Bismillahhirrahmannirrahim , terdiri dari 4 kata, sedangkan alif lam mim dihitung sebagai satu kata . Dengan demikian kita memiliki rangkaian sebagai berikut:

----------alif lam mim------------------------------------Bismillahhirrahmannirrahim-
Jumlah kata pembukaan istimewa pertama AlQuran--------------Jumlah kata ayat pertama-
------------------1--------------------------------------------------------------4---

Dengan menderetkan kedua angka ini, kita memperoleh nilangan 14, sebuah kelipatan 7.
Nomor ayat Bismillahhirrahmannirrahim : 1 , jumlah kata-katanya 4 . Nomor ayat alif lam mim 1, jumlah kata-katanya 1.

----------alif---lam----mim-------------------Bismillahhirrahmannirrahim------------
------- Jumlah kata-------Nomor ayat------Jumlah kata-------- Nomor ayat--------
-------------1------------------1----------------------4-----------------------1-----

Jika dideretkan angka angka ini, muncul bilangan 1141, kelipatan 7,dan sekaligus angka yang mewakili nomor surah pertama dan surat terakhir dalam Al Qur’an. :
163 x 7 = 1141.

Nomor ayat serta jumlah kata-kata dan hurufnya :

Nomor ayat Bismillahhirrahmannirrahim 1, jumlah kata-katanya 4, jumlah hurufnya 19. Nomor ayat alif lam mim , 1, jumlah kata-katanya 1, jumlah hurufnya 3. mari kita masukkan data ini kedalam tabel:

Pembukaan istimewa pertama ---------------------Ayat pertama A Qur’aN ---------------
Al Qur’an (alif lam mim).-------------------(Bismillahhirrahmannirrahim)-----------
Jumlah huruf--Jumlah kata-----No. Ayat---Jumlah huruf--Jumlahkata--No. Ayat
-------3-------------1-----------------1--------------19--------------4-------------1
Bilangan yang kita peroleh adalah 3111941 terdiri dari 7 digit dan dapat dibagi 7. → 444563 x 7 = 3111941.

Nomor surah.

Nomor surah al-Fatihah yang memuat ayat pertama Al-Qur’an adalah 1. Nomor surat al-Baqarah yang memuat pembukaan istimewa yang pertama adalah 2. Dengan menderetkan angka ini kita memperoleh bilangan 21. Kelipatan 7.

Nomor surah dan nomor ayat.

Nomor surat yang memuat ayat basmallah :1 , nomor ayat basmallah : 1 , nomor surat al-Baqarah : 2 , nomor ayat alif lam mim : 1. Lihat tabelnya:

Pembukaan istimemewa pertama
Dalam Al Qur’an-------------------------------Ayat pertama Al Quran
---Nomor ayat----Nomor surah----------- Nomor ayat------Nomor surah------------
-------1------------------2-------------------------1-----------------------1--------

Dengan menderetkan angka angka ini dengan format apa adanya, maka kita peroleh bilangan 1211. Kelipatan 7. → 173 x 7 = 1211.
Dari perbandingan –perbandingan numerik ini kita melihat adanya keragaman perbandingan. Ini menunjukkan mukjizat numerik tidak terbatas pada satu jenis sistem angka, melainkan sistem yang berjumlah tidak terhingga.
Orang yang meragukan Kitabullah dapat mengatakan dirinya mampu membuat satu, dua, atau tiga perbandingan. Tapi ia tidak akan mampu menyusun satu kalimat yang memuat ratusan perbandingan numerik yang sangat teratur sebagaimana yang kita lihat dalam Kitabullah.
Karenanya , fakta fakta numerik ini adalah bukti nyata tentang kemustahilan membuat sesuatu seperti Al Qur’an walaupun hanya satu ayat.. Sistem –sistem numerik yang menakjubkan ini tidak mungkin terjadi karena kebetulan, karena kebetulan tidak akan terulang-ulang dalam bentuk yang luar biasa seperti ini.
Sekarang mari kita cermati distribusi huruf-huruf kata Al-Qur’an dalam ayat yang agung ini, dan mari kita lihat bilangan selaras dengan angka 7 sebanyak 3 kali.

3.10. Huruf Kata al-Quran pada Basmallah.

Kata al-Qur’an tersusun dari huruf alif , lam , qaf, ra dan nun. Empat dari huruf-huruf ini yang terdapat dalam basmallah, yaitu : alif ,lam , ra , dan nun.
Kehendak Allah swt lah yang mengatur gema kata Al Qur’an terdapat di ayat pertama Al Qur’an. Mari kita tulis kata basmallah dan menghitung jumlah huruf kata Al Qur’an yang dimuatnya:

ar-Rahim--------ar-Rahman--------Allah---------Bismi-------------------------------
-----3-----------------4----------------3----------------0---------------------------
Bilangan yang mewakili adalah : 3430. Bilangan ini merupakan kelipatan 7 sebanyak 3 kali → 10 x 7 x 7 x 7 = 3430.
Ini adalah penegasan dari Tuhan pencipta 7 langit dengan bahasa kelipatan 7 sebanyak 3 kali, bahwa Al Qur’an benar benar berasal dari Nya.

Mungkin ada orang yang menyangka bahwa sistem numerik bagi pengulangan huruf-huruf sederhana dan dapat ditiru. Tapi pada hakikatnya, sistem ini sangat rumit dan tidak dapat ditiru, karena perubahan satu huruf pun akan menghancurkan struktur numerik secara keseluruhan. Fakta-fakta yang terkendali secara menakjubkan oleh angka 7 tidak mungkin terjadi begitu saja. Allah swt lah yang telah mengatur ayat-ayat kitabNya. Dia berfirman, “ {Inilah} suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana lagi Mahatahu” (QS. Hud : 11 : 1).

3.1.1. Huruf kata ar-Rahman ar –Rahim.

Dalam kedua Asma’ul Husna ini terdapat keajaiban yang tak terhitung jumlahnya. Keduanya adalah nama Allah swt yang pertama yang disebut dalam Al Qur’an. Mari kita perhatikan keselarasan yang menakjubkan dengan angka 7 dalam pengulangan dan penyebaran huruf-huruf kedua nama yang agung ini.

Pengulangan setiap kata :

Allah swt telah mengatur pengulangan kedua kata ini dalam Kitab Nya dengan sistem yang berbasis angka 7. Jika kita mencari kata ar-Rahman, kita mendapatinya berulang 57 kali, sedangkan ar-Rahim terulang 115 kali.


ar-Rahim--------ar-Rahman--------------------------------------------------------
--115-----------------57-----------------------------------------------------------

Kedua angka itu bukan kelipatan 7, tapi jika angka itu kita deretkan , kita memperoleh bilangan kelipatan 7. → 1651 x 7 = 11557.
Ungkapan ar Rahman ar-Rahim tersusun dari 7 huruf Hijaiyah, yaitu alif, lam , ra, ha , mim, nun dan ya. Pengulangan ke tujuh huruf ini mengandung mukjizat yang berbasis angka 7.

Pengulangan setiap huruf.

Masing masing huruf ar Rahman ar-Rahim juga memiliki sistem tersendiri. Jika kita mengungkapkan setiap huruf dengan jumlah pengulangannya di dalam basmallah, kita akan memperoleh bilangan kelipatan 7. Sebagaimana telah disinggung, kedua kata ini tersusun dari 7 huruf Hijaiyah. Mari kita tulis ke tujuh huruf ini beserta jumlah pengulangan masing-masing didalam basmallah.
Alif = 3. lam = 4. ra = 2 . ha = 2. mim = 3 nun = 1 . ya = 1.
Sekarang kita mengungkap huruf huruf ar-Rahman ar- Rahim dengan jumlah pengulangannya di dalam basmallah

mim---ya----ha-----ra----lam----alif----nun----mim----ha----ra---lam-----alif----
-3-----1-----2-------2------4-------3--------1-------3-------2-----2------4-------3--

Bilangan diatas : 312243132243 dapat dibagi 7 tanpa sisa.
→ 44606161749 x 7 = 312243132243.

Mata rantai huruf.;

Jika kita menulis masing-masing huruf yang mulia ini angka berantai, kita memperoleh kelipatan 7 juga.

mim---ya----ha-----ra-----lam----alif----nun----mim-----ha----ra---lam---alif-
12----11-----10-----9-------8-------7--------6--------5------4-----3-----2------1--

Biolangan diatas : 121110987654321 adalah kelipatan 7.
→ 17301569664903 x 7 = 121110987654321.

Mata rantai huruf pertama dan huruf terakhir.
Bahkan nomor huruf pertama dan huruf terakhir dari masing-masing kata, juga tunduk kepada sistem yang sama. Nomor urut huruf pertama dalam kata ar-Rahman adalah : 1, dan nomor urut huruf terakhirnya : 6. Dan nomor urut huruf pertama dalam ar-Rahim adalah : 7 , dan nomor urut terakhirnya : 12.

mim----ya----ha----ra----lam----alif----nun----mim----Ha---ra----lam---alif--
12------------------------------------7--------6------------------------------------1

Bilangan yang mewakili nomor urut huruf pertama dan huruf terakhir dari kedua kata ini adalah 12761. Ini juga kelipatan 7. → 1823 x 7 = 12761.

Subhannallah, Dia lah Sang Penghitung yang Maha cepat !. Bagaimanapun kita mengarahkan ungkapan ini, kita akan tetap melihatnya teratur. Bagaimanapun metode yang kita gunakan, sistem ini akan tetap berlaku dan menjadi saksi akan kekuasaan Allh swt. (Bersambung).

Kamis, 11 Juni 2009

Misteri angka dalam matematika Al Qur'an- Bagian II

Misteri Angka dalam Mukjizat Matematika Al Quran.

BAGIAN II


3.6.2. Pengulangan Kata Pertama & Terakhir.

Yang benar-benar menakjubkan, ayat yang mulia ini (basmallah) terikat dengan Al Qur’an secara keseluruhan lewat pengulangan kata pertama dan kata terakhirnya dalam sistem yang berbasis angka 7. Jika kita meneliti berapa kali kata Bismi terulang dalam Al Qur’an , kita dapati 22 kali. Dan jika kita menliti ar-Rahim dalam Al Qur’an, akan kita dapati ia berulang 115 kali.

----------ar- Rahim ---------ar-Rahman-------Allah --------- Bismi ----------

-------------115 -----------------------------------------------22 -----------

Bilangan yang mewakili 2 kata ini adalah 11522. Ini kelipatan 7.
-----------------------------------------1646 x 7 = 11522-----------------------
Jadi , sistem ini bukan hanya mencakup huruf huruf dari sebuah kata, tetapi juga pengulangan kata kata tersebut di dalam Kitabullah,

Hasil ini menunjukkan :
1. Allah swt telah mengatur kitab sucinya dengan sistem yang sangat cermat, sehingga jika seseorang hendak mengubah, atau mengurangi sesuatu dari Al Qur’an , maka sistem yang menakjubkan ini akan goyah,
2. Adanya ikatan yang kuat antara awal kata dan akhir kata di dalam Al Qur’anm
3. Pengulangan kata-kata Al Qur’an terjadi berkat ketetapan Allah swt yang telah menyatakan :

“ Segala sesuatu terukur disisi Nya“ (QS. Ar-Ra’d : 13 : 8).

3.7. Metode Penghitungan Pengulangan Kata dalam Al Qur’an.

Ketika menghitung pengulangan kata dalam Al Qur’an , saya mengambil kata itu dengan apapun yang berkaitan dengannya, berupa huruf ’athaf , jar , qasam, atau lainnya. Kata Bismi kita dapati dalam kitab al-Mu’yam al – Mufahras li Alfazh al-Qur’an dengan redaksi (alif sin mim) dan kita dapati berulang sebanyak 22 kali. Kata ini kita dapati tertulis dalam Al Qur’an dalam 3 format, dan jumlah penyebutan ke tiga format ini 22 kali.
Tentu saja yang terhitung adalah ayat-ayat yang bernomor, sedangkan basmallah-basmallah di awal surah tidak di anggap sebagai ayat, sehingga tidak dihitung. Ini metode yang berlaku pada seluruh penelitian dalam buku ini. Dengan kata lain seluruh penghitungan dilakukan pada 6236 ayat Al Qur’an saja.

Pada kata ar-Rahim kita menggunakan metode yang sama, yakni menghitung jumlah pengulangan kata ini dengan kata-kata yang berkaitan dengannya., yaitu : ra hima , ra-him , ar rahim . Kita tidak menghitung derivasi-derivasinya.

Saya ingin menegaskan bahwa mukjizat angka ini terus berlaku bagaimanapun cara menghitung yang kita gunakan. Tapi saya memilih untuk menggunakan suatu metode yang tetap dan pasti untuk menutup kemungkinan adanya kebetulan dalam kesimpulan penelitian ini.

3.8. Kaitan Basmallah dengan ayat terakhir Al Qur’an.

Diantara keindahan mukjizat angka adalah kita dapat melihat kaitan antara segala sesuatu di dalam Al Qur’an. Sekarang kita akan melihat kaitan yang menakjubkan antara basmallah, ayat pertama Al Qur’an, dengan ayat terakhir Al Qur’an.: Minal-jinnati wan-nas. (QS. an Nas ; 114 : 6 ). Angka 7 adalah azas dari kaitan ini. Marilah kita mencermati fakta-fakta angka luar biasa sekaitan dengan ayat pertama dan terakhir Al Qur’an.

Fakta pertama.

Ayat pertama terkait dengan ayat terkhir Al Qur’an dari sisi nomor dan jumlah kata-katanya :

-------------Ayat terakhir →---------------------------- → Ayat pertama

---------Jumlah kata---Nomor Ayat.........Jumlah kata-----Nomor Ayat
-------------4--------------- 6 --------------------4----------------1---------------

Dengan menderetkan angka-angka ini, kita memperoleh bilangan kelipatan 7, yaitu : 4641.

---------------------------------- 663 x 7 = 4641

Kesimpulan ini menunjukkan bahwa Allah swt telah menyusun nomor dan kata-kata ayat pertama dan ayat terakhir dalam kitab Nya dalam format yang berbasis angka 7, agar susunan ini menjadi dalil bagi setiap orang yang berakal dan dapat menyadari keteraturan Al Qur’an dalam format tersebut, bahwa Al Qur’an bukan kata-kata manusia.

Agar tidak seorangpun menyangka bahwa hasil tersebut terjadi karena kebetulan, marikita lihat relasi-relasi kelipatan 7 lainnya antara ayat pertama dan ayat terakhir Al Qur’an.

Fakta kedua.:

Jika kita menggabungkan nomor surah, sistem ini tetap berlaku. Ayat pertama terdapat di surat no. 1. Sedangkan ayat terakhir terdapat pada surah No. 114. Mari kita masukkan data ini ke dalam tabel.

--------------- Ayat terakhir → ---------------------- → Ayat pertama------------
----------Jumlah kata----No. Ayat---No.Surah Jumlah kata-----No. ayat----No.surah
--------------4 ---------------- 6 -----------114----------4 -------------- 1 ----------1

Bilangan yang mewakili jumlah kata, nomor ayat, dan nomor surah ayat terkhir dan pertama adalah : 4 6 1 1 4 4 1 1, kelipatan 7.

---------------------------------- 658773 x 7 = 46114411

Fakta ketiga.:

Sistem ini tetap berlaku ketika jumlah huruf masing-masing ayat disertakan. Mari kita tulis jumlah huruf, jumlah kata, nomor ayat, nomor surah dengan susunan ini dari ayat pertama dan ayat terakhir Al Qur’an.

--------------Ayat terakhir → ----------------------- → Ayat pertama

Jmlh huruf--Jmlh kata--No.ayat--No. surah Jumlh huruf--Jmlh kata--No.ayat--No.surah
-------13---------4-----------6---------114-----------19----------4------------ 1---------1

Kita memperoleh bilangan yang sangat besar, 134611419411 dan bilangan ini merupakan kelipatan 7.

-------------------------------1923020773 x 7 = 134611410411

Fakta ke empat :

Yang lebih menakjubkan, masing masing ayat memiliki sistem tersendiri. Ayat pertama diwakili oleh angka-angka berikut:
Jumlah hurufnya : 19
Jumlah kata-katanya : 4
Nomor ayat : 1
Nomor surah : 1

Jika angka tersebut dideretkan , kita memperoleh bilangan : 19411 , kelipatan 7.

---------------------------------2773 x 7 = 19411

Fakta ke lima :
Sistem ini berulang pada ayat terakhir Al Qur’an :
Jumlah hurufnya : 13
Jumlah kata-katanya : 4
Nomor ayat : 6
Nomor surah : 114


Jika angka angka ini dideretkan , kita memperoleh bilangan 1346114. Ini juga kelipatan 7.

-----------------------------192302 x 7 = 1346114

Perlu saya ( Abd ad- Daim al- Kahil / peny.) tegaskan bahwa angka-angka istimewa dari ayat-ayat tersebut dideretkan berdasarkan rangkaian sebagai berikut :
Nomor surah ditulis pertama (baca : menempati tingkatan bilangan yang paling rendah ) karena ia mencakup sejumlah ayat. Lalu, nomor ayat ditulis berikutnya, karena ia mencakup sejumlah kata. Lalu jumlah kata-kata ayat tersebut, karena ia mencakup sejumlah huruf. Terakhir jumlah huruf ayat tersebut. Ini adalah kaidah yang berlaku di semua penelitian angka yang saya lakukan.

= Nomor surah
= Nomor ayat
= Jumlah kata
= Jumlah huruf.

Fakta ke enam :

Ayat pertama Al Qur’an adalah Bismillahirrahmannirrahim. Terdiri dari 10 huruf hijaiyah. Saya akan menyebutkan ke-10 huruf ini berdasarkan pengulangannya di ayat basmallah mulai dari huruf yang paling sering diulang.
o Huruf lam terulang 4 kali
o Huruf alif terulang 3 kali
o Huruf mim terulang 3 kali
o Huruf ra terulang 2 kali
o Huruf ha terulang 2 kali
o Huruf ba terulang 1 kali
o Huruf sin terulang 1 kali.
o Huruf ha terulang 1 kali
o Huruf nun terulang 1 kali
o Huruf ya terulang 1 kali

Bila kita susun pengulangan ini dalam format tabel, kita dapatkan susunan angka

-------------------------------1111122334

Mencengangkan, bilangan yang mewakili pengulangan huruf huruf ini dapat dibagi 7.

---------------------------158731762 x 7 = 1111122334

Fakta ke tujuh .

Yang lebih mencengangkan, sistem yang sama kita dapati juga pada ayat terakhir :
Minaljinnatiwannas. Mari kita tulis huruf hijaiyah yang menyusun yang menyususn ayat ini mulai dari yang paling sering di ulang.
Huruf alif terulang --- 3 kali
Huruf nun terulang ----- 3 kali
Huruf lam terulang ----- 2 kali
Huruf mim terulang------ 1 kali
Huruf jim terulang----- 1 kali
Huruf ha terulang----- 1 kali
Huruf wawu terulang---- 1 kali
Huruf sin terulang---- 1 kali.

Bilangan yang mewakili pengulangan ini adalah : 11111233. Bilangan ini juga kelipatan 7.

-----------------------------1587319 x 7 = 11111233

Selain itu masih terdapat sistem kelipatan 7 pada ayat terakhir Al Qur’an . Mari kita tulis ayat ini dan dibawahnya kita tulis jumlah huruf (dalam bahasa aslinya /Arab) masing masing kata nya.

Mina : 2 huruf
al-jinatti : 5 huruf
wa : 1 huruf
an-nas : 5 huruf

Bilangan yang mewakili penyebaran huruf ayat ini bisa dibagi 7.

--------------------737 x 7 = 5152

Susunan huruf huruf berdasarkan yang paling sering di ulang ada dasarnya dalam ilmu matematika, yaitu apa yang disebut klasifikasi persentase.
Sistem ini dipakai juga dalam kerja yang berbasis penyusunan data data tertentu berdasarkan sistem tertentu.

Adanya sistem bagi pengulangan huruf huruf dengan rangkaian matematis (yang terbesar, lalu yang terkecil) dalam Al Qur’an adalah dalil bahwa Al Qur’an adalah pelopor dalam ilmu klasifikasi.

Sekarang mari kita rangkum fakta-fakta yang berkaitan dengan ayat pertama dan terakhir Al Qur’an.

o Distribusi huruf setiap ayat memformat bilangan kelipatan 7.
o Pengulangan semua huruf dari masing-masing ayat menghasilkan bilangan kelipatan 7.
o Deretan angka angka dua surah yang memuat ayat pertama dan terakhir menghasilkan bilangan kelipatan 7.
o Nomor kedua ayat dan jumlah kata-katanya menghasilkan bilangan kelipatan 7.
o Nomor kedua surah beserta nomor kedua ayat bersama jumlah kata kata nya dan jumlah huruf hurufnya menghasilkan bilangan kelipatan 7.
o Nomor surah bersama nomor ayat, bersama jumlah kat kata kata dan hurufnya masing masing menghasilkan bilangan kelipatan 7.

Setelah melihat serba serbi angak 7 yang berulang-ulang ini, mari kita bertanya-tanya Bagaimana keselarasan dengan angka 7 ini dapat terjadi ?. Apakah karena susunan manusia ataukah berasal dari Tulan manusia ?. (Bersambung ).



Misteri Angka dalam Mukjizat Matematika Al Quran.

BAGIAN I

Tulisan dibawah ini dikutip dari buku yang ditulis oleh ‘ Abd ad – Daim al-Kahil’ yang berjudul “ Misteri Angka-dalam – Mukjizat Matematika Al Quran”. Buku setebal 484 hal ++ ini berisikan kajian-kajian Al Quran tentang misteri angka-angka yang ternyata sangat menakjubkan dan sangat menarik dan amat perlu dibaca agar kita lebih memahami tentang misteri-misteri yang dijumpai dalam Al Quran yang berujung kepada tingkat keimanan yang lebih baik.
Buku ini diterbitkan oleh PT Sahara Intisains, dengan cetakan pertama pada Jumadil Awal 1429 H/ Juni 2008.
Pada kesempatan ini, saya akan menyajikan bagi pembaca / viewer sebagian Bab. 3 ; “Dibawah Naungan Ayat Pertama Al Qur’an” : sebagai berikut:

3.1. Pendahuluan.

Kita akan mengkaji ayat pertama Al-Qur’an dan melihat mukjizat hakiki tersingkap darinya satu-persatu. Ayat ini di-ulang ulang kaum Mukmin dalam setiap aktivitas, seperti makan , minum, berpakaian, bepergian , saat berada di rumah, juga ketika mulai membaca Kitabullah dan memulai pembicaraan. Bahkan nabi Muhammad saw nyaris tidak melakukan apapun, kecuali mengawalinya dengan ayat ini. Apa rahasia dibalik basmallah ini ?. Pada Bab ini kita akan melihat bahwa lafal Bismillahirrahmannirrahim (dalam buku tertulis dengan bahasa aslinya/Bahasa Arab/Bahasa Al Qur’an) telah ditata Allah swt dengan cara yang menakjubkan dan tidak dapat ditiru oleh manusia ataupun jin. Dan cara yang akan kita gunakan untuk membuktikan nya adalah bahasa zaman kita, yaitu bahasa angka, tepatnya angka 7.

Kita tahu bahwa Sang Pencipta telah menciptakan 7 langit dan 7 bumi, serta menurunkan Al Qur’an dengan 7 huruf. Dengan hikmah Nya , Dia menjadikan kata pertama kitabnya berbunyi Bismillahirrahmannirrahim. Ayat ini menyimpan sistem yang sangat rumit yang
berbasis angka 7. Keberadaan angka ini, dan bukan yang lain , mengindikasikan secara pasti bahwa Pencipta 7 langit sama dengan Penurun Al Qur’an.
Disini, dengan sendirinya, muncul pertanyaan kepada orang yang tidak percaya bahwa Al Qur’an adalah kitab yang berasal dari Allah swt; Apakah engkau dapat menysusn 4 kata seperti Bismillahirrahmannirrahim (Bismi - Allah – ar Rahman – ar Rahim) ?.

Melalui contoh contoh yang indah dan menakjubkan di dalam Bab ini,kita akan melihat relasi angka menakjubkan yang sesuai dengan angka 7. Para pembaca akan menyadari bahwa saya akan menggunakan metode ilmiah dalam mengolah sata-data, tidak memaksakan angka apapun dari luar Al Qur’an , tidak membebani nash-nash Al Qur’an dengan penakwilan yang tidak dikandungnya,dan tidak memaksakan anggapan pribadi saya. Penelitian ini hanyalah sekadar usaha menyingkap relasi-relasi angka yang ada dalam Kitabullah, khususnya pada ayat pertamanya.

Dengan kuasa dan hikmah-Nya, Allah swt menyimpan mukjizat ini dalam kitabnya dan menunda kemunculannya hingga masa sekarang agar pengaruh mukjizat ini lebih kuat dan lebih dahsyat. Jika kita asumsikan mukjizat ini telah muncul sebelum zaman angka sekarang ini, tentu pengaruhnya tidak akan besar.
Karena itu dapat dikatakan bahwa prospek ilmu mukjizat Al Qur’an pada abat 21 akan menjadi milik mukjizat angka, karena mukjizat Al Qur’an berkembang mengiringi setiap masa, dan zaman kita sekarang adalah zaman angka.
Data yang menjadi pijakan dan dasar penelitian ini adalah data-data yang pasti, meyakinkan dan tridak dapat dipungkiri oleh siapapun. Rujukan yang saya pakai dalam menggalinya adalah Al Qur’an dengan riwayat Hafsh dari ‚ Ashim dan Rasm Utsmani , yang dikenal dengan Mushaf al-Madinah al –Munawarah atau Mushaf al Iman.
Dalam Mushaf ini, kita dapati ayat pertama Al Qur’an adalah Bismillahirrahmannirrahim.
Nomor surat yang memuatnya : 1 , yaitu Al Fatihah. Nomor ayat ini : 1, jumlah kata-katanya : 4 , jumlah hurufnya sebagaimana tertulis di dalam Mushaf : 19.
Data data ini pasti, tidak dapat diragukan atau dipungkiri, baik oleh ulama maupun orang awam. Ketika angka-angka ini dideretkan dengan cara tertentu, kita akan memperoleh ratusan angka yang kesemuanya merupakan kelipatan 7 , atau dapat dibagi 7 tanpa sisa.

Angka-angka yang pasti pada ayat Bismillahirrahmannirrahim :
o Nomor surat al-Fatihah yang memuat ayat ini adalah : 1
o Nomor ayat ini : 1
o Jumlah kata pada ayat ini : 4
o Jumlah huruf pada ayat ini, sebagaimana tertulis di dalam mushaf : 19
o Jumlah huruf Hijaiyah yang menyusun ayat ini : 10
o Jumlah huruf ayat ini sebagaimana di lafalkan : 18

Pengulangan masing-masing kata ayat ini dalam Al Qur’an secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
o Kata (Bismi) terulang di dalam Al Qur’an sebanyak 22 kali
o Kata (Allah) terulang 2699 kali.
o Kata ( ar-Rahman ) terulang 57 kali
o Kata (ar-Rahim) terulang 115 kali.

3.2. Keagungan Ayat Basmallah.

Allah swt mengawali kitab – Nya dengan ayat yang mulia Bismillahirrahmannirrahim. Ini adalah ayat pertama dalam Al Qur’an . Karena itu Nabi Muhammad saw mengawali setiap perbuatannya dengan ayat ini dikarenakan bobot dan urgensinya.
Empat kata ini diturunkan Allah swt agar menjadi penyembuh dan rahmat bagi setiap Mukmin yang ridha dengan-Nya sebagai Tuhan, Islam sebgai agamanya. Al Qur’an sebagai imamnya, dan Muhammad saw sebagai nabi dan rasulnya.
Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak beriman dan tidak mengakui bahwa Al Qur’an sebagai kitab suci yang berasal dari Allah swt ?.
Bagaimana dengan kaum Atheis yang hanya memahami hal-hal yang material?.
Apakah Allah swt menyimpan sesuatu dalam Al Qur’an yang membuktikan bahwa ia adalah Kitabullah ?.
Apakah Allah swt menyiapkan bukti dan dalil yang pasti bagi mereka yang membuat mereka mengakui Keagungan sang Pencipta ?.

Kita akan melihat mukjizat hakiki pada satu ayat dengan bahasa angka, bahasa baru yang ditundukkan Allah swt bagi zaman kita, zaman komunikasi numerik.
Allah swt telah menata huruf-huruf ayat ini dengan sistem yang sangat cermat dan serasi dengan angka 7, yang tidak akan kita dapati di dalam buku lain. Ini cukup menjadi dalil bahwa Al Qur’an kitab suci yang tidak memuat kata-kata manusia, melainkan diturunkan dari sisi Tuhan manusia.

3.3. Dasar Matematis Metode Menderetkan Angka.

Huruf-huruf ayat basmallah berjumlah : 19. Jika rangkaian kata-kata ayat ini diubah, jumlahnya tetap 19. Jadi, mekanisme penjumlahan tidak dapat menjaga rangkaian kata-kata. Karena itu, kita menggunakan sistem matematis lain yang mampu menjaga rangkaian ini. Metode itu adalah menderetkan angka berdasarkan tingkatan bilangan.
Jika kita menghitung huruf-huruf tiap kata dalam ayat basmallah, kiata dapati :
o Jumlah huruf kata (Bismi) ...................................... : 3
o Jumlah huruf kata (Allah) ........................................ : 4
o Jumlah huruf kata (ar-Rahman) ................................. : 6
o Jumlah huruf kata (ar-Rahim) ................................... : 6
Jumlah huruf adalah sesuai bahasa aslinya (Bahasa Arab). (6 + 6 + 4 +3 = 19).
Sebagaimana telah saya katakan ,jika urutan kata-kata ini berubah, jumlahnya tetap 19. Tetapi Allah swt telah menjaga mata rantai kata kata kitab-Nya . Karena itu saya memilih metode menderetkan angka angka. Mari kita tulis lagi lafal basmallah , dan dibawah setiap kata kita tulis jumlah hurufnya masing-masing :
--------ar-Rahim------ ar-Rahman-------- Allah--------- Bismi-----------------------
-------------6-----------------6-----------------4-------------- 3-------------------
Dengan membaca bilangan itu apa adanya, tanpamenjumlahnya, kita dapati bilangan 6643 , enam ribu enam ratus empat puluh tiga. Keistimewaan bilangan ini adalah, ia memperlihatkan huruf huruf tiap kata dari ayat basmallah. Pada bilangan 6643, kita melihat angka 3 mewakili jumlah huruf kata pertama, angka 4 mewakili jumlah huruf kata kedua dan seterusnya.
Selanjutnya, apakah neraca yang bisa mengendalikan bilangan 6643 agar tetap terpelihara ?. Ia adalah pembagian dengan angka tertentu, atau dengan kata lain kelipatan angka ini.

Tadi kita sudah tulis jumlah huruf setiap kata ayat basmallah .Jika dideretkan kita memperoleh bilangan 6643. Bilangan ini kelipatan 7.------ 6643 = 7 x 949--------
Sampai disini, kita membaca hasil yang sudah kita peroleh sebagai berikut : bilangan yang mencerminkan deretan huruf –huruf basmallah adalah :6643. Bilangan itu kelipatan 7, karena ia sama dengan hasil perkalian angka 7 dengan bilangan 949.
Kita akan mendapati perbandingan ini terulang ribuan kali dalam Kitabullah pada huruf, kata, ayat, surah, nama nama Nya dan huruf huruf istimewa dalam AlQur’an. Dalam bab ini kita akan meneliti ayat pertama Al Qur’an untuk melihat betapa indah struktur angka yang penuh mukjizat pada ayat yang agung ini.
Keistimewaan utama metode menderetkan angka berdasarkan rangkaiannya dalam Kitabullah adalah ia menjaga rangkaiuan kata-kata sebuah ayat. Jika urutan kata apapun dalam ayat itu berubah, maka deretan angka-angka itu tak akan dapat dibagi 7.

3.4. Huruf huruf Kata ( Allah ) Dalam Ayat Pertama Al Qur’an.

Untuk menambah keteraturan struktur huruf-huruf ayat basmallah, Allah swt menyususn huruf huruf namanya pada kata ayat ini dengan sistem kelipatan 7 yang penuh mukjizat.
Konsep sistem ini bersandar pada jumlah huruf kata Allah pada setiap kata. Jadi kita tidak menghitung seluruh huruf , melainkan hanya huruf-huruf dari lafal jalalah, Allah , yaitu huruf alif , lam , dan ha, yang dimuat oleh setiap kata pada ayat ini. Hasilnya :

o Huruf alif , lam dan ha pada kata (Bismi) berjumlah--------0.
o Huruf alif , lam dan ha pada kata (Allah) berjumlah--------4
o Huruf alif , lam dan ha pada kata (ar-Rahman) berjumlah-2
o Huruf alif , lam dan ha pada kata (ar-Rahim) berjumlah---2

Kita peroleh serial bilangan baru, yaitu 2240. Setiap angka mewakili jumlah huruf kata Allah yang dimuat oleh setiap kata pada ayat basmallah.
Sekarang mari kita tulis kembali ayat ini dengan angka-angka yang mencerminkan penyebaran huruf-huruf lafal Allah didalam kata-katanya :

-------------ar-Rahim----------- ar-Rahman----------- Allah---------Bismi------------
------------------2----------------------2--------------------4---------------0-----

Bilangan 2240 dapat dibagi 7 tanpa sisa. Artinya ia adalah kelipatan 7.
------------------------------320 x 7 = 2240-----------------------------------------
Jadi bilangan yang mencerminkan deretan huruf huruf ayat ini adalah kelipatan 7, dan bilangan yang mencerminkan deretan huruf huruf kata Allah dalam ayat ini juga kelipatan 7.

Ketika mengkaji distribusi atau penyebaran huruf-huruf tertentu di-dalam kata suatu ayat, kita berpijak pada pondasi matematis yang kuat. Setiap kata pada ayat itu menempati tingkatan atau posisi tertentu, baik kata itu ber-angka 0 , yang berarti tidak memuat huruf apapun datri huruf-huruf kata Allah , yaitu alif , lam dan ha, atau ber-angka 1 , yang berarti memuat 1 dari huruf-huruf tersebut, boleh jadi alif , lam dan ha ; atau 2 huruf atau 3 huruf.
Demikianlah kita mengkaji deretan huruf huruf itu dan mengolah bilangan yang dihasilkannya dengan cara membaginya dengan angka 7 dimana kita selalu mendapatkan bilangan bilangan kelipatan 7.

Dasar matematis lain bagi proses ini adalah apa yang disebut irisan-irisan himpunan. Pada basmallah, kita memiliki satu himpunan yang terdiri dari 4 kata , lalu kita membagi-baginya dengan himpunan lain , himpunan huruf huruf kata Allah, yaitu huruf alif , lam , ha , dan selanjutnya kita membuat irisan huruf-huruf dari kedua himpunan tersebut.
Tujuan dari adanya sistem yang berbasis huruf-huruf kata Allah adalah untuk menunjukkan bahwa Allah swt yang telah menurunkan dan mengatur ayat ini dengan struktur menakjubkan. Ada sistem lain yang lebih menakjubkan, yaitu sistem yang berbasil Asma’ul Husna.

3.5. Asma’ul Husna.

Allah swt mengatur struktur kitab-Nya dalam format yang tidak dapat ditiru. Ia menysun huruf huruf dan kata-kata dengan sistem matematis yang mempesona dan unik. Salah satu sistem matematis yang paling unik dalam Al Qur’an adalah penyebaran huruf-huruf Asma’ul Husna : ( ar- Rahman ) dan (ar- Rahim).
Sebelum kita menggali sistem matematis yang paling unik dari huruf huruf kedua Asmaul Husna ini, terlebih dulu kita harus mengertikandungannya.
Kita tahu bahwa ketegasan adalah kebalikan dari belas kasihan. Ayat basmallah ini menghimpun kedua sifat Allah swt tersebut ; sifat transenden, tegas, kuat, agung, dan perkasa, yang dicerminkan oleh kata ar-Rahman , dengan sifat belas kasih , pengampunan dan kelembutan , yang dicerminkan oleh kata ar-Rahim.

3.5.1. Penyebaran huruf-huruf kata ar-Rahman.

Mari kita tulis kembali ayat basmallah, dan dibawah setiap kata kita tulis jumlah huruf ar-Rahman, yaitu : alif , lam, ra , ha, mim dan nun, yang dimuatnya :

---------------ar-Rahim---------ar-Rahman--------- Allah-------- Bismi--------------
------------------5-------------------6--------------------3--------------1----------
Distribusi huruf-huruf ar-Rahman dalam ayat ini diwakili oleh bilangan 5631. Kebalikan bilangan ini adalah 1365. Kitapun mendapat bilangan kelipatan 7 :
-------------------------------195 x 7 = 1365----------------------------------------

3.5.2. Penyebaran Huruf huruf kata ar-Rahim.

Sekarang mulai kita tulisn ayat basmallah dan dibawahnya kita tulis jumlah huruf ar-Rahim, yaitu alif , lam, ra, ha, ya, dan mim yang dimuat oleh masing-masing kata:

---------------ar-Rahim---------ar-Rahman--------- Allah-------- Bismi--------------
--------------------6-------------------5------------------3--------------1----------
Penyebaran huruf-huruf ar –Rahim dalam ayat ini diwakili oleh bilangan 6531. Kelipatan 7, yaitu :-------------- 933 x 7 = 6531 ----------------------------------

Sistem yang sangat rapi ini telah menyuarakan kebenaran.
Arah membaca angkapun berlawanan ketika makna kata-kata yang diwakilinya saling berlawanan. Kesimpulan numerik ini menetapkan bahwa dalam Kitabullah ada 2 arah untuk membaca bilangan-bilangan seiring dengan makna nash Al-Qur’an.

-------------------------ar-Rahim-----ar-Rahman--------------------------------------
------------------------------- → ---- ← -------------------------------------------

Allah berfirman :
„Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik, yaitu Al Qur’an yang serupa ayat-ayat nya lagi berulang- ulang. (QS. Az-Zumar 39 : 23)

Apakah ini termasuk pengertian al-matsani yang diungkapkan oleh ayat Al-Quran itu ? Wallahu a’alm.

Mari kita tulis lagi fakta-fakta angka dari penyebaran huruf huruf Asmaul Husna yang terdapat di ayat pertama Kitabullah , dan kita amati :

Penyebaran huruf-
huruf dari kata :--------ar-Rahim---------ar-Rahman--------Allah------- Bismi--------
----Allah----------------------2-------------------2----------------4--------------0-
----ar-Rahman---------------5-------------------6----------------3--------------1---
----ar-Rahim-----------------6-------------------5----------------3--------------1---

Bilangan yang mewakili distribusi huruf dari kata Allah adalah kelipatan 7 ke arah kanan. Bilangan yang mewakili distribusi huruf huruf kata ar-Rahman adalah kelipatan 7 ke arah kiri. Bilangan yang mewakili distribusi huruf huruf kata ar-Rahim adalah kelipatan 7 ke arah kanan.
Arah arah ini, → ← → , menunjukkan tidak ada kebetulan di dalam Kitabullah dan sistem yang luar biasa ini bukanlah buatan manusia.
Keberadaan tatanan yang berhadap-hadapan di dalam alam semesta dan angka –angka Al Qur’an menunjukkan bahwa Pencipta alam semesta adalah penurun Al Qur’an.

3.6. Kata pertama & terakhir dalam basmallah.

Allah swt menyimpan bukti-bukti lain mengenai kebenaran ayat-ayat Nya dan kemukjizatan setiap huruf dalam kitab Nya.
Allah swt lah yang menurunkan Al Qur’an dan mengaturnya dengan sistem yang penuh mukjizat untuk memberi ketegasan kepada orang-orang yang meragukan Al Qur’an berasal dari Nya. Dia menyatakan, „ Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu benar. Tidak cukupkah bagi kamu bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu ?“ (QS. Fushilat : 41 : 53)

3.6.1. Jumlah huruf kata pertama & terakhir.

Sistem yang sangat tertur ini mencakup awal dan akhir basmallah. Kata pertamanya adalah Bismi yang jumlah hurufnya 3 (dalam tulisan aslinya-bahasa Arab). Kata terakhirnya adalah ar-Rahim , jumlah hurufnya 6.

----------ar-Rahim-------- ar-Rahman-----------Allah---------Bismi------------------
-------------6---------------------------------------------------------3-------------
Bilangan yang mewakili huruf huruf kata pertama dan terakhir adalah : 63. atau sama dengan 9 x 7 ---------------9 x 7 = 63----------------------------------------------

Jadi bagian awal basmallah terikat dengan bagian akhirnya oleh ikatan yang ber basis angka 7. Ini sangat wajar karena bangunan apapun, agar kuat, bagian awalnya harus terikat dengan bagian akhirnya. Jika tidak maka bangunan tersebut akan runtuh.
Bilangan yang mengikat bagian awal dari basmallah dengan akhirnya adalah : 63. Angka ini mencerminkan bilangan usia Nabi Muhammad saw. (bersambung ).

Minggu, 08 Maret 2009

Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Menyambut  Maulid Nabi Muhammad SAW.

 

Tidak terhitung pelajaran yang telah kita peroleh dari junjungan kita Nabi Muhammad Sallalahualaihiwassalam, baik berupa wahyu Allah yang beliau sampaikan melalui Al Quran maupun berupa Hadist yaitu ucapan, perbuatan, dan tagrir Nabi saw yang berkaitan dengan hukum.  Berkat beliaulah kita memahami Islam yang telah membimbing kita kejalan lurus yang insya Allah diridhoi oleh Allah SWT.

Pada tanggal 9 Maret 2009 bertepatan dengan 12 Rabiul Awal kita memperingati maulid nabi kita Muhammad saw, maka pada kesempatan ini marilah kita balik kembali lembaran lembaran catatan tentang nabi kita, Nabi Muhammad saw  sebagaimana nukilan sebagai berikut :

 

*            “ Dan KAMI tidak mengutus engkau (Muhammad) , melainkan untuk seluruh umat manusia.” (QS 34/Saba’ :28).   Ayat ini membantah adanya anggapan bahwa Nabi Muhammad saw.hanya diutus untuk orang Arab saja. Sebab ajaran yang dibawanya adalah untuk seluruh umat manusia di muka bumi ini.

 

*            Muhammad saw.adalah putra dari Aminah binti Wahab dan Abdullah bin Abdul Mutholoib (wafat sewaktu Nabi masih dalam kandungan). Ia dilahirkan di Mekkah, tepatnya sekitar 200 meter dari Masjidil Haram, pada hari Senen menjelang  terbit fajar, 12 Rabiul Awal  tahun Gajah. (20 April 571 Masehi). Tempat kelahiran nabi itu kini dijadikan perpustakaan ‘ Maktabah Makkah Al-Mukartrommah’.  Penamaan tahun gajah itu sendiri karena pada waktu itu bala tentara pimpinan Abraha, Gubernur Yaman menyerang Ka’bah dengan mengendarai gajah. Namun Abraha beserta pasukannyanya berhasil dihancur-lumatkan  oleh pasukan burung ababil  yang diperintahkan oleh Allah SWT menghujani mereka dengan batu-batu dari tanah yang terbakar (simaklah QS.105/Al Fiil : 1-5).

 

*            Sebagaimana anak-anak bangsawan lainnya pada masa itu, Muhammad disusukan pada wanita Badiyah (sebuah dusun di padang pasir ) bernama Halimah Abi Dzubaidah As Sa’diyah dari Bani Sa’ad Kabilah Hawazin. Di perkampungan Bani Sa’ad inilah ia dibesarkan  sampai usia 5 tahun. Setelah itu Muhammad diasuh sendiri oleh ibunya.  Satu tahun kemudian, sewaktu Muhammad berumur enam tahun, Amianh meninggal dunia.  Sejak itu Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Mutholib.  Tidak lama kemudian kakeknya juga meninggal dunia, maka ia dibesarkan oleh pamannya , Abu Tholib.

 

*            Pada usia 12 tahun, Muhammad diajak pamannya berdagang ke negeri Syam.  Sesapainya mereka di kota Bushro, ada seorang pendeta kristen bernama Buhiro yang memperhatikan Muhammad dan terperanjat menyaksikan adanya tanda-tranda kenabian  padanya sesuai benar dengan yang diceritakan dalam Injil.  Karena itu pendeta Buhiro menyarankan Abu Tholib agar segera membawa Muhammad pulang kembali. Sebab ia khawatir jika orang orang Yahudi mengetahuinya, mereka akan mencelakakannya.  Pendeta Buhiro juga berpesan supaya Abu Tholib memelihara dan menjaga keponakannya itu baik-baik, karena ia calon pemimpin umat.

 

*            Sejak masa kanak kanak, Muhammad saw telah menunjukkan sifat sifat seorang pemimpin.  Ia melaksanakan pekerjaannya sebagai pengembala kambing dengan sebaik baiknya.  Berbagai catatan sejarah, termasuk yang ditulis oleh pakar pakar Barat, mengakui bahwa Muhammad saw  seorang figur yang sangat cerdas dan memiliki daya ingat yang sangat kuat.  Lebih dari itu ia seorang yang rendah hati, penuh kasih sayang kepada sesamaya, senantiasa menjauhi perbuatan keji dan kotor, jujur dalam setiap tindak-lakunya, serta lembut dan benar perkataannya, sehingga masyarakat memberinya gelar Al Amin (orang yang dapat dipercaya).

 

*            Sewaktu berusia 25 tahun, Muhammad dipercaya oleh seorang wanita  terhormat yang kaya raya bernama Khodijah binti Khuwalid untuk menjual barang-barang dagangannya ke Syiria.  Ketika itu Muhammad saw ditemani oleh pembantu Khodijah bernama Maisaroh.  Perilaku dan tutur kata Muhammad yang terpuji menyebabkan ia berdagang dengan mudah. Seluruh barang dagangan terjual habis dalam waktu relatif singkat dan mendapat untung besar. Semua itu Maisaroh ceritakan kepada Khodijah.. Sejak itulah Khodijah terpikat oleh kepribadian Muhammad, dan tidak lama kenudian Allah SWT mentakdirkan keduanya menjadi suami istri. Saat itu Khodijah adalah seorang janda berusia 40 tahun.  Lima belah tahun lebih tua dari Muhammad saw.  Pernikahan mereka dikaruniai anak tiga putra dan empat putri.  Ketiga putranya, Al Qosim , Abdullah dan Thoyyib.  Empat putrinya ialah Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kaltsum , dan Fatimah.

 

*            Sewaktu Muhammad saw berusia 35 tahun, Mekah dilanda banjir besar sehingga merobohkan Ka’abah. Setelah musibah banjir tersebut, kaum Quraisy membangun Ka’abah kembali. Ketika pembangunan Ka’abah telah usai, para pembesarnya bertengkar tentang siapa yang berhak meletakkkan Hajar Aswad pada posisi semula. Untuk menghindari permusuhan diantara mereka , akhirnya disepakati bahwa siapa yang masuk Masjidil Haram lebih dulu, maka dialah yang berhak meletakkan Hajar Aswad.  Ternyata, yang memasuki Masjidil Haram lebih dulu adalah Muhammad saw. 

“ Inilah Muhammad Al Amin. Kami rela kepadanya” , komentar sebagian pembesar Quraisy gembira, karena yang mereka setujui adalah orang yang jujur dan benar tutur katanya.  Muhammad saw. menyambut  baik penunjukan atas dirinya.  Sekalipun ia satu-satunya yang dipercaya melakukan tugas tersebut, namun Muhammad selaku orang muda merasa perlu memberikan penghormatan kepada pembesar pembesar Quraisy.  Untuk itu Muhammad saw membentangkan kain sorbannya  ditanah, lalu meletakkan Hajar Aswad diatasnya, kemudian memanggil empat kepala suku dari bangsa Quraisy untuk mengangkat empat sudut  kain sorban itu, sedangkan ia yang memegangi Hajar Aswad itu dan meletakkannya di tempat semula.

 

*            Pada usia 40 tahun, Muhammad menerima wahyu pertama ketika berkholwat (menyepi untuk beribadah mendekatkan diri kepada Allah) di Gua Hiro’. Sejak itulah ia diangkat menjadi seorang Nabi dan mulai menyiarkan agama Islam secara diam diam, sesuai dengan perintah Allah SWT.  Orang pertama yang beriman kepadanya adalah : Abu Bakar (dari kalangan orang tua), Khodijah binti Khuwalid (dari kaum wanita), Ali bin Abi Tholib(dari golongan anak-anak), dan Zaid bin Haritsah (dari golongan budak).  Beberapa waktu kemudian, kalangan elit kaum Quraisy  pun menyatakan memeluk Islam, antara lain : Utsman bin Affan , Zubair bin Al Awam, Abdurrohman  bin Auf, Abdullah bin Mas’ud , Saad bin Abi Waqos , dan Tholha bin Ubaidillah.

 

*            Kurang lebih selama tiga tahun  nabi Muhammad berdakwah secara diam-diam , sampai ‘turun ‘ wahyu  yang memerintahkannya  untuk berdakwah secara terang terangan .. “ Maka sampaikanlah  secara terang terangan semua yang diperintahkan kepadamu  dan berpalinglah dari orang-orang musyrik” (QS. 15/Al Hijr : 94).

 

*            Sambutan penduduk Mekah pada mulanya menggembirakan. Hanya saja para pemimpin dan bangsawan Quraisy terhina  oleh seruan nabi untuk meninggalkan kebiasaan menyembah berhala  karena itu bukan Tuhan . Sedangkan Tuhan yang patut disembah  ialah Allah SWT Yang Maha Esa. Sejak itu mereka  melakukan penganiayaan terhadap Nabi dan pengikutnya.

Guna menghindari penganiayaan orang-orang kafir Quraisy  lebih jauh, Nabi saw.memerintahkan pengikutnya untuk hijrah (pindah) ke Habsyah (Habsyi). Disana ada raja Najasyi  yang mengakui kebenaran ajaran Nabi karena datang dari zat yang menurunkan rísalah Isa as. Yang pergi  pada saat itu 15 orang, terdiri dari 11 pria dan 4 wanita.  Kelompok kedua  yang menyusul berhijrah 76 orang, terdiri dari 63 pria dan 13 wanita.

 

*            Dari hari ke hari  pengikut Nabi saw semakin bertambah. Untuk menghentikan  dakwah beliau, kaum Quraisy merencanakan  pembunuhan terhadap Nabi saw. Berkat usaha Abu Tholib, Nabi dapat diselamatkan . Orang-orang kafir Quraisy akhirnya memboikot keluarga Nabi dan pengikutnya. Semua orang kafir dilarang mengadakan hubungan kekeluargaan  dan dagang dengan orang orang Islam, sehingga Nabi beserta seluruh pengikutnya  memakan dedaunan sampai selama sekitar tiga tahun.  Masa pemboikotan itu berakhir pada tahun ke 10 kenabian. Pada waktu itulah Abi Tholib yang membela beliau mati-matian meninggal dunia.  Dengan sendirinya semakin bertambah hebat gangguan kaum Quraisy  kepadanya. Selanjutnya Nabi bersama  Zaid bin Hatritsah berdakwah ke Thoif, tepatknya kepada kabilah Tsaqif. Sambutan kabilah Tsaqif  sangat tidak manusiawi. Mereka melempari Nabi dengan batu , hingga tumit beliau terluka.

 

*            Keadaan di Mekah semakin mengancam jiwa Nabi saw. Oleh karena itu beliau memutuskan hijrah ke Yastrib, kemudian diganti namanya dengan Madinah Al Munawaroh, sebab Islam sudah berkembang disana melalui orang-orang Yastrib yang ketika mengunjungi Ka’abah bertemu Nabi dan menerima ajarannya. Itu terjadi pada tahun ke tigabelas  kenabian. Sebelum sampai di Madinah, Nabi saw singgah di kota kecil, Kuba untuk beberapa waktu lamanya  dan sempat mendirikan Masjid. Setelah cukup lama tinggal di Kuba, nabi melanjutkan perjalanan ke Madinah. Di kota inipun  Nabi membangun Masjid bersama-sama dengan kaum Muhajirin (sebutan bagi orang Islam yang berasal dari Mekah ) dan kaum Anshor (sebutan bagi orang Islam yang berasal dari Madinah).

 

*            Pada hari Saptu, 25 Dzul Qo’dah, tahun Hijriyah, Nabi beserta para pengikutnya yang telah mencapai jumlah ribuan, menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya sekaligus sebagai haji wada’. Sekalipun umat Islam kala itu sudah sangat kuat, namun Rosulullah saw, tidak menyimpan dendam terhadap orang-orang kafir Quraisy yang pernah menganiaya beliau dan para pengikutnya. Bahkan Rosulullah saw.menjamin hak-hak hidup mereka .  Beberapa bulan setelah haji wada’ beliau sakit keras dan wafat. Tepatnya pada hari Senen, 12 Rabiul Awal, dalam usia 63 tahun.

 

(Dikutip abis dari :  Syamsul Rijal Hamid, Buku Pintar Agama Islam, Edisi Yang Disempurnakan, diterbitkan oleh “Lembaga Pengajaran /Kajian dan Konsultasi Agama Islam LPKAI ‘Cahaya Islam’ Mei 2007)

 

Rabu, 14 Januari 2009

Keindahan, ketelitian dan keseimbangan kata kata dalam Al Quran

Seorang sastrawan Arab yang masyhur, Mustafa Shodiq Ar-Rofie’ie, mengakui antara lain,  „ Tuhan menurunkan Al Qur’an  dalam bahasa ini (Arab, pen) dengan susunan tersendiri, membuat orang tidak berdaya menirunya, baik susunan (ayat-ayatnya , pen) yang pendek maupun yang panjang. ...... Karena dia adalah pembersihan bahasa dari kekotorannya.“

Dr Thoha Husein, sarjana Mesir yang sangat terkenal di dunia Barat mengakui,„ Kata kata terbagi tiga, yakni puisi, prosa, dan Qur’an. Akan tetapi Qur’an memiliki gaya tersendiri, bukan puisi dan bukan prosa. Qur’an adalah Qur’an. Ia tidak tunduk pada aturan prosa dan puisi. Ia memiliki irama sendiri yang dapat dirasakan pada susunan lafalnya dan urutan ayatnya.“

Ketelitian dan keseimbangan.

Ditemukan dalam Al Qur’an, setelah dilakukan analisa serta perhitungan terhadap redaksi-redaksinya, hal hal yang sangat menakjubkan.  Ditemukan antara keseimbangan yang sangat serasi antara kata-kata yang digunakannya, seperti keserasian jumlah dua kata yang bertolak belakang. Untuk membuktikan adanya keseimbangan kata yang digunakan dalam Al Qur’an , Dr.M.Quraish Shihab mengambil contoh dari Al I’jaz Al Adabiy li Al Qur’an Al Karim karya Abdurrazaq Nawfal. Beberapa diantaranya adalah :

a.    Keseimbangan kata yang bertolak belakang.

  o             Kata al-hayah (hidup) dan al-maut (mati), masing masing disebut 145 kali.

o             Kata al-naf (manfaat) dan al- madhorroh (mudarat), masing masing disebut 50 kali

o             Kata al-har (panas) dan al-bard (dingin), masing masing disebut 4 kali.

o             Kata as-sholihat (kebajikan)  dan al-syayi’at (keburukan), masing masing disebut 167 kali.

o     Kata al-Thuma’ninah (kelapangan/ketenangan) dan al-dhiq (kesempitan/ kekesalan), masing masing disebut 13 kali.

o             Kata ar-rohbah (cemas/takut) dan al-roghbah (harap/ingin) , masing masing disebut 8 kali.

o             Kata al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam bentuk definite , masing masing disebut 17 kali

o             Kata al kufr (kekufuran)  dan al-iman (iman) dalam bentuk indifinite , masing masing disebut 8 kali.

o             Kata al-shoyf (musim panas)  dan al-syita’ (musim dingin) masing masing disebut 1 kali.

b.    Keseimbangan jumlah kata dengan sinonimnya  (dua kata yang artinya sama).

o             Al-harts dan al-Ziro’ah  (membajak/bertani), masing masing disebut 14 kali

o             Al-ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh) , masing masing disebut 27 kali.

o             Al-aql dan al-nur (akal dan cahaya) , masing masing disebut 49 kali

o             Al-jahr dan al-alaniyah (nyata), masing masing disebut 16 kali.

c.    Keseimbangan antara jumlah kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya.

o             Al-infak (infak) dengan al-ridha (kerelaan) , masing masing disebut 73 kali.

o             Al-bukhl (kekikiran) dengan al-hasanah  (penyesalan), masing masing disebut 12 kali.

o             Al-kafirun (orang orang kafir) dengan al-nar / al-ahroq (neraka/pembakaran) masing masing disebut 154 kali

o             Al-Zakah (zakat / penyucian)  dengan al-barokat (kebajikan yang banyak), masing masing disebut 32 kali.

o             Al-fahisyah (kekejian) dengan al-ghodb (murka), masing masing disebut 26 kali.

d.    Keseimbangan jumlah kata dengan kata penyebabnya.

o             Kata al-isrof  (pemborosan ) dengan al-sur’ah ( ketergesa-gesaan), masing masing disebut 23 kali.

o             Kata al-maw’izhoh (nasihat / petuah) dengan al-lisan (lidah), masing masing disebut 25 kali

o             Kata al-asro (tawanan) dengan al-harb (perang) masing masing disebut 6 kali.

o             Kata al-salam (kedamaian) dan al-thayyibat (kebajikan) masing masing disebut 60 kali.

e.    Keseimbangan khusus :

o             Kata yawn (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali, sebanyak hari dalam setahun.  Sedangkan kata hari yang menunjuk lepada bentuk plural (ayyam) atau dua (yawmayni) , jumlah keseluruhannya   hanya 30, sama dengan jumlah hari dalam sebulan.  Disisi lain, kata yang berarti ‘bulan’ (syahr) hanya terdapat dua belas kali, sama dengan  jumlah bulan dalam setahun.

o             Al Qur’an menjelaskan bahwa langit ada ‘tujuh’

o             Kata kata yang menunjuk lepada utusan Tuhan, baik rasul (rasul) , atau nabiyy ( nabi) , atau basyir (pembawa berita gembira), atau nadzir  (pemberi peringatan), keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama nama nabi, rasul dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.

 

(Dikutip oleh Mr Jenggala  dari : Buku Pintar Agama Islam, Edisi yang disempurnakan , Penulis : Syamsul Rijal Hamid . Penerbit : Cahaya Salam . Mei 2007)