Sabtu, 20 Desember 2008

“ CARA CERDAS HAFAL AL QUR’AN”

KIAT  HAFAL  AL QUR’AN

Nikmat Al Qur’an merupakan karunia dan anugerah paling agung yang diberikan Allah kepada hamba-hamba Nya yang beriman. Manusia yang tidak mempunyai respons terhadap fiman Allah , tidak pula memenuhi seruan Nya, seolah makhluk yang belum pernah terlahir di muka bumi ini.  Pada dirinya tak ada kehidupan.

“Hai orang-orang yang beriman , penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada apa yang memberi kehidupan kepada kamu. “ (Al  Anfal :24)

Secara lebih khusus, nikmat yang sangat besar dikaruniakan kepada sekelompok hamba Nya yang bukan saja beriman , namun juga menghafal Al Qur’an.  Allah sangat  meninggikan derajat serta melipatgandakan  pahala mereka.  Selain itu Allah memerintahkan kaum beriman untuk memuliakan dan memprioritaskan  mereka  dibandingkan yang lain. Setidaknya hadits Nabi  mengisyaratkannya  :

“ Sesungguhnya Allah akan meninggikan (derajat) suatu kaum dengan Al Qur’an ini , dan dengannya pula Dia akan merendahkan (derajat) kaum yang lain”. (HR Muslim).

Alinea beberapa kalimat diatas adalah “ wrapping” dari buku “ CARA CERDAS HAFAL AL QUR’AN  yang ditulis oleh Dr. Raghib As-Sirjani  dan Dr. Abdurrahman Abdul Khaliq . Buku ini di terjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh Sarwedi Hasibuan,Lc dan Arif Mahmudi.( 128 hal + xii).  Buku terjemahan ini diterbitkan oleh PT AQWAM MEDIA PROFETIKA.

Mengingat buku tersebut diatas menurut saya cukup baik dan padat tuntunan, maka agar bisa pula dinikmati oleh Anda yang belum sempat memperolehnya, berikut ini saya cuplikkan bagi Anda pokok pokok penting buku tersebut , namun saya tetap menganjurkan Anda untuk memiliki buku tersebut karena cuplikan yang disampaikan disini tidak akan sebaik dan selengkap  buku tersebut.  Mudah-mudahan cuplikan yang disampaikan ini ada juga manfaatnya:

 

Kaidah Pokok Dalam menghafal Al Qur’an 

Kaidah # 1  :   

I k h l a s 

Ikhlas adalah kaidah yang paling pokok dan paling penting dalam masalah ini. Sebab, apabila seseorang melakukan perbuatan tanpa dasar mencari keridhaan Allah semata, amalannya hanya akan sia-sia belaka.

Rasulullah bersabda :

“ Barang siapa yang  mempelajari suatu ilmu yang (semestinya)  diperuntukkan  karena Allah semata , tetapi ia mempelajarinya hanya untuk memperoleh kenikmatan duniawi, maka ia tidak akan mencium aroma wangi sorga pada hari kiamat kelak” ( HR Abu Dawud  dari Abu Hurairah;  Sahih).

Setiap kali Anda memperbanyak niat yang baik, setiap kali itu pula pahala Anda disisi Allah akan semakin besar.  Sebab, boleh saja seseorang mempunyai niat (tujuan) lebih dari satu dalam sebuah amal saleh.  Dalam kaitannya dengan menghafal Al Qur’an, Anda juga dapat memperbanyak niat yang saleh.

Ada  beberapa niat yang dapat Anda tanamkan seperti contoh dibawah ini :

  1. Berniat memperbanyak dan sering membaca Al Qur’an.

Orang yang menghafal Al Qur’an  dapat membacanya  lebih banyak dan lebih sering melalui metode tasmi’ (mendengarkan apa yang telah dia hafal) kepada orang lain, terutama pada kondisi atau tempat yang sulit baginya mengeluarkan atau membaca Mushaf pegangannya.

  1. Berniat melaksanakan qiyamul lail  (syalat tahajjud) dengan hafalannya

Apabila seseorang hafal Al Qur’an , ia bisa membaca surat apa saja  yang ia inginkan setiap malam.  Ia bisa menikmati keagungan Kitab Allah  yang mulia ini.

  1. Berniat memperoleh kemuliaan sebagai seorang hafizh Al Qur’an disisi Allah

Dengannya seluruh kandungan Al Qur’an  akan menjadi pembelamu kelak dihari kiamat.  Niat ini merupakan target yang sangat mulia dan tujuan yang sangat agung.  Sebab anda mempersembahkan seluruh jiwa dan raga untuk itu.

  1. Berniat agar kedua orang tua Anda dikenakan mahkota kemuliaan  pada hari kiamat kelak

       Diriwayatkan bahwa Rasullulah bersabda :

        “ Barang siap yang membaca Al Qur’an  dan mengamalkan  isi kandungannya, niscaya Allah akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya kelak di hari kiamat .  Sinarnya lebih bagus daripada sinar matahari yang menyusupi rumah rumah di dunia..  Sekiranya (sinar matahari ) itu di dalam rumah kalian bagaimanakah menurut kalian terhadap orang yang mengamalkan (Al Qur’an) ? (HR Abu Dawud dari  Muadz bin Anas)

  1. Berniat membentengi diri dari azab akhirat.

Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa hati yang memahami (menguasai ) Al Qur’an

  1. Berniat mengajarkannya kepada orang lain.

Jika Anda hafal Al Qur’an kemudian mentransfernya kepada orang lain, baik  dengan menghafalkan maupun mengajarkan ilmu tajwid dan tafsirnya, mka hal ini mengindikasikan bahwa Anda benar benar telah menjadi bagian dari orang-orang terbaik pada umat ini.  Sekali kali ini bukan  perkataan saya sendiri, namun Rasullulah sendiri  yang bersabda  :

“ Sebaik baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an  dan mengajarkannya.”  (HR Al-Bukhari dari Utsman bin Affan).

  1. Berniat menjadi seorang suri teladan  yang baik bagi kaum muslim dan non muslim.

Kita memerlukan seorang dokter yang komitmen (kuat beragama) dan hafal Al Qur’an, insinyur yang komitmen dan hafal  Al Qur’an , petani yang komitmen dan hafal Al Qur’an , tukang kayu yang komitment dan hafal Al Quran.  Jika hafalan Al Qur’an dan komitmen terhadap agama kita padukan dengan prestasi kerja dan keberhasilan, niscaya ini akan menjadi sebuah dakwah  yang sangat efektif.

Kaidah  # 2

Tekad yang kuat dan bulat

Menghafal Al Qur’an merupakan tugas yang sangat agung dan besar. Tidak ada yang sanggup melakukannya selain Ulul ‘Azmi, yakni orang-orang yang bertekad kuat dan bulat  serta keinginan bembaja.

Mereka juga mempunyai  sebuah sifat yang sangat penting dan jelas , secara sederhananya yakni tekad yang jujur.  Karena itu mereka dinamakan Ulul ‘Azmi (para pemilik tekad yang kuat).  Artinya , seorang pemilik tekad yang kuat  adalah orang yang senantiasa  sangat antuisias  dan terobsesi merealisasikan  apa saja yang telah ia niatkan dan memyegerakannya sekuat tenaga.

Kaidah  # 3.

Pahamilah Besarnya Nilai Amalan Anda

Orang yang mengetahui nilai dan arti sesuatu akan berkorban untuknya. Biasanya banyak manusia yang mengerahkan segala daya dan upaya hanya untuk memperoleh kemaslahatan duniawi. Sebab mereka mengetahui nilai dan arti pekerjaan tersebut serta keuntungan yang akan diperolehnya.

Begitu pula amal-amal akhirat. Setiap kali Anda mengetahui betapa besar nilai pahala dan ganjaran dari sebuah perbuatan , niscaya Anda akan semakin merindukannya..

Orang yang paham betul akan keutamaan Al Qur’an  secara detail dan terperinci, tentunya  tidak sama dengan orang yang mengetahuinya secara global.

Rasulullah bersabda :

  Ahli (penghafal dan pengamal) Al Qur’an adalah ahli (kekasih) Allah  dan orang yang istimewa  di sisi Nya” . (HR An-Nasa’i dari Anas bin Malik).

Kaidah  #  4

Amalkan Apa yang Anda Hafalkan

Pada hakikatnya , kaidah ini merupakan kaidah yang paling penting.  Betapa celaka orang yang mempelajari sduatu ilmu tetapi ia tidak mengamalkannya.

Menghafal Al Qur’an bukanlah tujuan atau target akhir. Akan tetapi, hafalan mesti dibarengi dengan amalan kongkret.  Diatas semua itu , sesungguhnya mengamalkan sesuatu yang telah   Anda hafal  akan sangat memudahkan  Anda melanjutkan hafalan yang baru.

Pepatah mengatakan, “ Barangsiapa mengamalkan ilmu yang telah ia ketahui, niscaya Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang  belum ia ketahui.” 

Dan mengamalkan hafalan yang telah dihafal merupakan jalan menuju hafalan yang baru.

Kaidah   #  5

Membentengi Diri dari Jerat Jerat Dosa.

Hati yang selalu dicekoki dengan kecintaan terhadap dosa dan maksiat tidak akan dapat memahami dan berinteraksi dengan Al Qur’an. Setiap kali seorang hamba melakukan dosa, setiap kali itu pula hatinya akan semakin terpengaruh (teracuni).  Jika hati semakin teracuni, potensi untuk menghafal Kitab yang mulia akan melemah dan menurun.

Kaidah  #  6.

Berdoalah !

Sebuah sarana yang tak akan pernah sia-sia ialah berdoa kepada Allah dengan tulus ikhlas. Memohonlah kepada Allah agar Dia menganugerahkan nikmat hafal Al Qur’an kepada Anda.  Selain itu menjadikan niat Anda  ikhlas karena Allah semata serta memberikan kemudahan bagi Anda dalam ber-amal..

Bersungguh-sungguhlah dalam mengejar waktu waktu yang tepat dalam berdoa.; waktu waktu yang telah Rasulullah wasiatkan kepada kita. Misalnya waktu sahur, di penghujung shalat, sepuluh malam terakhir Ramadhan, atau lebih fokusnya pada malam-malam ganjil.

Untuk mempermudah menghafal Al Qur’an tidak ada doa khususnya. Tidak ada juga shalat tertentu untuk membantu dalam menghafal.  Semua asumsi tentang hal hal ini tidak ada dasarnya dalam Islam. Yang penting, Anda berusaha dan berdoa kepada Allah sesuai dengan  doa yang anda ketahui dan hafal. Mohonlah agar Dia mengabulkannya.

Kaidah  # 7

Pahamilah Makna Ayat dengan Benar

Tak bias dipungkiri bahwa orang yang memahami makna dan kandungan ayat-ayat yang akan dihafalakan lebih mudah untuk menghafalnya. Khususnya, ketika menhhafal surat-surat yang mengandung kisah atau ayat-ayat yang mempunyai sababun nuzul (sebab turun) yang sudah sangat popular.  Begitu juga dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan hukum-hukum fikih, seperti berwudhu, kafarat sumpah, kafarat zihar, puasa, diyat pembunuhan bersalah , atau hukum hukum yang lainnya.

Seorang yang berniat menghafal seluruh Al Qur’an , hendaknya mengkaji ayat ayat Al Qur’an dengan memanfaatkan kitab tafsir walaupun yang ringan (muyassar).  Sebab, hal ini bias membantu dalam memahami makna dan kandungan ayat-ayat Al Qur’an secara cepat dan tak perlu berlama-lama.

Kaidah  # 8

Menguasai Ilmu Tajwid.

Mempelajari Ilmu Tajwid merupakan hal yang sangat penting bagi orang yang ingin mahir membaca Al Qur’an.  Seorang yang paham dan fasih berbahasa Arab belum tentu bisa membaca Al Qur’an  dengan baik dan benar.  Sebab membaca Al Qur’an  mempunyai kaidah kaidah tertentu dan cara yang sangat khusus, serta hanya dipraktikkan  terhadap kitab Allah yang mulia ini.

Allah menghendaki agar kita membaca Al Qur’an sebagaimana Nabi Muhammad membacanya.  Beliau membacakannya kepada kita sebagaimana beliau mendengarnya dari Malaikat Jibril

Para sahabat juga telah membacakannya sebagimana mereka dengarkan dari Rasulullah.   Ilmu yang sangat agung ini senantiasa diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya hingga era kita. Al Qur’an senantiasa akan terpelihara hingga hari kiamat kelak.

Kepada setiap muslim yang ingin menghafal Al Qur’an !.  Semestinya Anda mempelajari kaidah dan tatacara membaca Al Qur’an ini dengan cepat. Sebab, Sangat sulit memperbaiki bacaan  yang terlanjur dihafal, apalagi jika hafalannya sudah kuat dan matang.  Sekiranya ia menghafalnya dengan  kaĆ­dah Ilmu Tajwid yang salah, hafalannya akan terus berlanjut dalam kesalahan.

Kaidah  #  9

Sering Mengulang- ulang Bacaan.

Bersungguh-sungguhlah mengkhatamkan Al Qur’an setidaknya sebulan satu kali. Kalau Anda bisa mengkhatamkannya kurang dari sebulan, ini akan lebih baik.  Kebanyakan shahabat Rasulullah mengkhatamkan Al Qur’an sepekan sekali. Bahkan , sebagian lagi ada yang mengkhatamkan Al Qur’an dalam tiga hari.

Perlu diingat bahwa memperbanyak membaca Al Qur’an akan memberikan pahala yang Sangat besar dan berlipat ganda kepada pembacanya.  Pada saat yang sama , juga akan mematangkan dan menguatkan hafalanya.

Bahkan, ketika anda membaca ayat-ayat atau surat surat yang belum Anda hafal, tetapi karena anda sering membacanya, bacaan akan terasa akrab dengan otak, Sehingga Anda akan lebih mudah menghafalnya.

Kaidah   #  10. 

Melakukan Syalat secara Khusyuk  dengan Ayat Ayat (Surat) yang Telah Dihafal.

Membaca ayat-ayat (surat) yang telah Anda hafal ketika shalat secara rutin Sangat effektif dalam memperkuat hafalan.  Bacalah ayat- ayat  yang baru saja Anda hafal ketika melaksanakan shalat.  Lakukanlah pengulangan  terhadap beberapa  ayat yang telah Anda  hafalkan sebelumnya.

Ada sebuah shalat yang jika Anda berusaha selalu menjalankannya, insyaAllah akan Sangat membantu Anda memperkuat dan mematangkan hafalan. Masih ditambah dengan besarnya pahala dan agungnya ganjaran. Shalat tersebut adalah shalat Lail (qiyamul lail).

Dengan melaksanakan qiyamul lail , Anda mempunyai waktu yang Sangat Luang untuk mengulang hafalan ayat ayat manapun yang Anda inginkan, yaitu saat anda berdiri tegak sendirian, manghadap Allah dalam keheningan malam. Betapa mulia dan agungnya amal ini dan betapa cepatnya jalan untuk meraih surga.

Anda juga bisa memegang mushaf ditanganmu ketika Anda menjalankan qiyamul lail. Jika Anda lupa, Anda bisa melihatnya .

Anda juga bisa melaksanakan  shalat dalam dua rakaat dengan satu surat yang telah anda hafal.  Kemudian , Anda mengulanginya kembali  pada dua rakaat berikutnya agar hafalan Anda semakin kuat dan lengket.

Qiyamul Lail juga bisa Anda  jalankan tepat estela Anda melaksanakan syalat Isya’, pada pertengahan malam atau sebelum datang waktu Fajar (subuh) – dan inilah yang paling utama.  Qiyamul Lail- kapanpun waktunya serta berapapun rakaat dan ayatnya- merupakan amal yang Sangay mulia serta Sangay besar pahalanya. Kita memohon lepada Allah agar Dia menganugerahkan nikmat yang Sangay besar ini (qiyamul Lail) lepada kita semua.

 

                                                       ------------  oooo  ---------

Note :

Cuplikan tentang  “ Kaidah Pendukung Dalam  Menghafal Al Qur’an “ ,akan disampaikan pada desempatan berikutnya.

(Jakarta , 20 Desember 2008 ;   Wassalam    :  J e n g g a l a )